SAMPIT – Pemberian sosialisasi terkait stop bullying di sekolah sangat penting dilakukan, hal itu juga sebagai upaya mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.
“Karena hal ini berkaitan dengan kesehatan mental anak yang akan mempengaruhi pada pembelajaran anak. Terutama ketika mereka merasa sedang diganggu, anak akan tidak nyaman berada di sekolah,” kata Kepala MTSN 1 Kotim M Rusidi, Rabu 28 Desember 2022.
Menurutnya, jika hal ini tidak terdeteksi sejak dini tentunya akan berdampak terhadap prestasi dan tumbuh kembang anak. Maka dari itu dengan diberikannya sosialisasi tentang bullying diharapkan anak-anak mau mengatakan jika ia sedang diganggu.
“Di zaman yang serba teknologi ini bullying pun bisa melalui gadget, dan media sosial yang disebut Cyberbullying. Cyberbullying adalah saat seseorang dihina-hina, diteror di media sosial, atau melalui SMS, email, dan telepon,” ucapnya.
Contoh bullying yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak adik kelas karena dinilai bertingkah, masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena si kakak kelas berlebihan mengerjai para siswa baru, teman sekelas yang dianggap aneh dikucilkan dan tidak ada yang mau berteman dengannya.
“Sosialisasi stop bullying bermanfaat bagi anak-anak untuk mengetahui hukum tentang bullying dan pentingnya memahami aturan hukum yang berlaku, dan juga menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang perlunya menghindari bullying dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post