SAMPIT – Menjelang berakhirnya semester genap, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 dan SDN 7 Baamang Hilir melakukan kegiatan class meeting antar sekolah Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 1 Harati Kecamatan Baamang. Salah satu tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengingatkan anak-anak akan permainan tradisional melalui perlombaan-perlombaan yang dilakukan.
“Hari ini merupakan penutupan class meeting, sekaligus memperingati hari guru nasional dan hari ibu,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan, Riska Yulianti, Senin 20 Desember 2021.
Menurutnya, kegiatan ini untuk menghilangkan rasa jenuh anak-anak dan penat selama ini dalam mengikuti pembelajaran. “Mulai tahun depan kegiatan akan difokuskan pada kompetisi, baik untuk siswanya maupun untuk para guru. Serta juga berfokus pada wawasan. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini merupakan awal dari keberhasilan kegiatan lainnya nanti,” ujarnya.
Riska juga mengatakan, melalui kegiatan ini turut membentuk rasa kekompakkan, kepercayaan diri dan sportivitas bagi peserta didik. “Class meeting ini kami lakukan sejak tanggal 8 hingga 14 Desember 2021, ada macam-macam perlombaan yang dilakukan, baik akademis maupun non akademis seperti sepak bola dan lainnya,” ungkapnya.
Sementara untuk peserta ujarnya, di ambil dari masing-masing perwakilan kelas dari masing-masing sekolah. Dan kegiatan ini juga didukung oleh beberapa sponsor untuk hadiah bingkisan kegiatan seperti media online Matakalteng.com . “Mudah-mudahan di kegiatan berikutnya nanti akan ada banyak sponsor lagi yang mendukung sehingga kegiatan menjadi lebih meriah,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Gugus 1 SDN 3 Baamang Hilir Syahruni berharap, kegiatan ini menjadi semangat dan motivasi untuk kedepannya para guru memberikan kreativitas dan juga inovasi dalam dunia pendidikan. “Untuk mengawali sebuah kesuksesan kita perlu pengorbanan dan usaha terlebih dahulu, Saya sangat berterimakasih kepada para ketua gugus dan para guru yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya.
Pihaknya mengadakan class meeting lantaran selama beberapa tahun ini sekolah mati suri (tidak ada kegiatan), maka dengan ini akan mengawali kegiatan lainnya. Anak-anak bermain bersenang-senang sembari mengikuti perlombaan. “Selama ini anak-anak sudah terlena dengan permainan di Handphone, untuk itu dengan adanya kegiatan ini kita bersama-sama mengingatkan anak-anak dengan permainan-permainan tradisional,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post