SAMPIT – Percepatan pembangunan bandara H Asan Sampit yang saat ini belum diketahui kejelasan kelanjutannya menjadi sorotan, namun Kepala Bandara H Asan Sampit Daverius menegaskan, pihaknya tidak menerima sepeserpun dana untuk pembangunan itu.
“Kami hanya menerima lahan hibah dari pemerintah daerah (Pemda). Yang nantinya akan kami sertifikasi kemudian diajukan kepada kementerian. Termasuk jalan baru menuju bandara itu juga milik pemda, belum dihibahkan ke kami. Kami hanya disilahkan mengoperasionalkannya, maka kami gunakan,” tegasnya, Senin 20 Desember 2021.
Sementara itu Plt Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kotim Rafik juga mengatakan, anggaran untuk pembangunan bandara sekitar Rp 4 Miliar itu, pihaknya belum tahu sudah sampai di tahapan mana. “Karena itu bagian penganggaran sekretariat pemerintah daerah yang tahu. Dan anggaran Rp 4 Miliar ini juga saya tidak tahu apakah goal semua atau hanya setengahnya saja. Karena biasanya kalau ada keperluan mendesak lainnya maka bisa dipotong, sehingga yang lolos cuma sebagian saja apalagi pada saat pandemi sekarang ini,” ujar Rafik.
Hal itu pihaknya sampaikan pada saat ditanyai oleh DPRD Kotim terkait kejelasan pembangunan Bandara H Asan Sampit yang hingga saat ini belum terlihat pembangunannya. Diketahui pada saat pertemuan di DPRD Kotim sejumlah pihak tidak hadir sehingga belum bisa diketahui alasan dari keterlambatan pembangunan tersebut. Salah satunya bagian aset daerah yang seharusnya hadir menjelaskan terkait pelepasan lahan untuk dibangun kelengkapan bandara, namun tidak hadir.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post