SAMPIT – Pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh tentu memiliki resiko membuat perkembangan akademis anak tertunda atau malah tidak meningkat, sehingga disarankan pengajar menggunakan beberapa aplikasi untuk membuat pembelajaran menarik perhatian anak.
Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) memuat aplikasi Tik Tok ke dalam salah satu aplikasi yang disarankan digunakan untuk pembelajaran.
“Agar proses pembelajaran dan transfer knowledge tidak terputus kepada peserta didik maka perlu model atau metode pembelajaran yang tepat dan variatif,” kata Kepala Disdik Kotim, Suparmadi, Rabu 25 Agustus 2021.
Salah satunya ujar Suparmadi Tik Tok dan Facebook. Dimana aplikasi ini bisa membantu pengajar dalam mengasah kemampuan anak.
“Apa yang ada dipikiran ketika mendengar Tik Tok dan Facebook? Sebagian orang menganggap hanya sebagai media hiburan semata, namun tidak demikian bagi pendidik yang kreatif,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga Guru Kunjung, yakni dengan cara pendidik mengunjungi siswa untuk memberikan pembelajaran. Hal ini dilakukan karena peserta didik tidak memiliki perangkat digital dan buruknya jaringan/signal.
Selain itu pembelajaran bisa menggunakan HT (Handy Talkie), hal ini disebabkan karena akses jaringan internet yang belum merata dan kondisi sosial ekonomi, membuat sejumlah anak tidak dapat mengikuti kegiatan belajar-mengajar jarak jauh dengan optimal.
“Bisa juga menggunakan media radio, karena hampir semua wilayah bisa menjangkau frekuensi radio. Sehingga media ini bisa dijadikan alternatif untuk pembelajaran jarak jauh. Pihak sekolah bisa melakukan kerjasama dengan pengelola stasiun radio,” imbuhnya.
Whatsapp juga menjadi salah satu aplikasi yang disarankan, pasalnya hampir setiap peserta didik menginstal aplikasi ini dalam handphone, sehingga bisa menjadi salah satu media pembelajaran interaktif di masa pandemi.
(dia/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post