SAMPIT – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terpaksa saat ini dilakukan mengingat pandemi Covid-19 masih belum juga menurun, ternyata masih menuai beragam persoalan.
Menurut Ketua Badan Khusus Perempuan (BKP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotawaringin Timur (Kotim) Erniati, pro dan kontra terhadap pelaksanaan PJJ bisa membuat pembelajaran tidak maksimal dan mengakibatkan learning loss.
“Sejak PJJ diterapkan, banyak pro dan kontra di lingkungan pendidikan baik guru, siswa maupun orang tua peserta didik. Mulai dari keluhan orang tua, siswa, sampai keluhan guru,” kata Erniati, Minggu 22 Agustus 2021. Untuk itu pihaknya akan menggelar seminar secara online tentang penerapan PJJ dengan nearpod, pada Sabtu 28 Agustus 2021, pukul 08.30-11.00 WIB.
“Karena permasalahan dalam penerapan PJJ dapat mengakibatkan learning loss atau situasi peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan. Baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis,” tegasnya.
Kerap kali orangtua mengeluhkan kesulitan mendampingi anak belajar dan ketiadaan fasilitas belajar. Siswa mengeluhkan kesulitan memahami materi pembelajaran dan merasa bosan. Demikian juga dengan guru yang mengeluhkan ketidakmampuan menggunakan teknologi dan minimnya fasilitas.
“Webinar ini merupakan upaya yang kami lakukan untuk menyikapi dampak learning loss tersebut, dengan harapan yang disampaikan nantinya dapat direalisasikan sehingga terwujud pembelajaran jarak jauh yang aktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan,” tuturnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post