SAMPIT – Guna proses penyelidikan, aparat Kepolisian bersama Pemerintah Kecamatan langsung turun ke lapangan untuk melakukan polis line kolam limbam milik PT SISK (Surya Inti Sawit Kahuripan) yang diduga bocor hingga tumpah ke sungai Desa Barunang Miri.
Camat Parenggean Siyono mengatakan, hari ini pihaknya cek lapangan terkait kondisi tanggul kolam yang lama jebol.
“Dan selanjutnya secara teknis orang DLH Kabupaten Kotim lagi yang akan cek dengan Polsek Parenggean, selanjutnya kita tunggu hasilnya karena sementara TKP lagi di polis line,” bebernya, Jumat 29 Januari 2021.
Dugaan bocornya kolam limbah perusahaan kelapa sawit ini mengakibatkan ratusan ikan sungai di desa itu mati mendadak. Siyono berharap, cuaca mendukung tidak terjadi hujan secara terus menerus yang mengakibatkan air mengalir ke sungai sehingga mengakibatkan Ikam mati.
“Kita tunggu secara teknis pastinya dengan tim dari DLH. DLH turun kepala dinasnya beserta tim lengkap, kalau kondisinya saat ini hujan lebat di TKP,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Barunang Miri, Karyansyah mengaku pihaknya melakukan pengecekkan bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pihak PT Surya Inti Sawit Kahuripan (SISK) bergerak lagi ke lokasi dan kondisi aman.
“Kami mengecek lagi keadaan di lapangan, dan alhamdulillah aman. Kondisi sungai sudah seperti biasa,” ujarnya.
“Kondisi di lapangan tetap kami pantau sementara menunggu dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) cek ke lokasi, supaya semuanya tidak ada yang ditutup-tutupi,” demikiannya.
Sebelumnya dirinya mengatakan, kalau dikatakan karena limbah belum pasti juga, hasil dari cek lapangan dan langsung cek ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ternyata yang bocor kemaren itu bukan dari kolam penampungan limbah aktif melainkan dari kolam cadangan.
(dia/matakalteng.co.id)
Discussion about this post