PANGKALAN BUN – Cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi dan angin ribut yang terjadi diperairan Kumai sejak sebulan terakhir ini mengakibatkan satu perahu nelayan tenggelam, Minggu 9 Pebruari 2020, pukul 10.00 WIB.
Mirisnya, nelayan yang diketahui bernama Asmara (54) warga Dusun Teluk Ranggau, RT 04 Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, ditemukan sudah menjadi mayat terdampar di tepi Pantai Teluk Ranggau dusun setempat oleh Suhardi rekan sesama nelayan saat berjalan di pantai ketika mencari kerang.
Danpos AL Kumai Letda Laut (P) MS Rio Kusuma mengungkapkan korban ditemukan pertama kali oleh rekan sesama nelayan saat berjalan mencari kerang di pantai Teluk Ranggau, saat itu ia melihat korban sudah tertelungkup dengan kondisi masih mengenakan pakaian.
Diduga korban meninggal akibat kelotok ya tenggelam, sebabnya sehari sebelum ditemukan mayatnya ditepi pantai korban berangkat melaut untuk mencari ikan seorang diri, ia berangkat pada pukul 17.00 WIB dengan menggunakan perahu bermesin Donfeng 20 dengan membawa alat tangkap ikan, hingga saat ini kelotok korban yang diduga tenggelam belum ditemukan,
“Berdasarkan keterangan saksi warga Dusun Teluk Ranggau, pada malam hari setelah korban berangkat cuaca di laut sekitar Dusun Teluk Ranggau dan Desa Sungai Cabang dalam kondisi cuaca buruk, angin bertiup sangat kencang dan gelombang besar,” ungkapnya.
Mengingat cuaca saat ini di laut sedang tidak bersahabat untuk itu Danpos AL bersama dengan Pos Polair memberikan imbauan agar nelayan untuk sementara waktu ini tidak melaut, kalaupun berangkat melaut diharapkan tidak seorang diri, atau berangkat secara berkelompok.
Ia juga menegaskan saat berangkat nelayan diharapkan melengkapi diri dengan life jacket atau swimvest atau benda – benda yang bisa mengapung semisal jeriken kosong. “Dan apabila melihat kejadian di laut segera menghubungi pihak kepala desa agar berita disebar melalui radio orari,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post