KUALA PEMBUANG – Bupati Seruyan, Yulhaidir dinilai terburu-buru dalam mengambil keputusan permohonan kebijaksanaan pihak Perbankan dan Koperasi Simpan Pinjam guna menanggulangi dampak perekonomian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan perbelanjaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pekan lalu, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Seruyan, Laosma menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) telah menyiapkan dana 600 juta rupiah untuk menanggulangi dampak penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), terkhusus UMKM. Oleh karenanya, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan, Yantoko angkat bicara.
“Bupati Seruyan tampak terburu-buru mengambil keputusan ini. Baik, jika misalkan penangguhan itu dikabulkan, bagaimana pekerjaan selanjutnya untuk melunasi? Berhati-hati. Saya mendukung instruksi dan kebijakannya dalam upaya kita bersama memerangi Covid-19, tetapi sekarang ini sulit dan sukar diterka. Salurkan saja terlebih dahulu uang 600 juta itu sembari kita lihat kekurangannya di mana,” tandasnya, Jumat 24 April 2020.
Posisi Kabupaten Seruyan mulai dihantui bayang-bayang krisis ekonomi, di sektor pertanian, perikanan, dan perdagangan. Kebutuhan perlengkapan tim medis untuk percepatan penanganan Covid-19 yang masih relatif kurang, perlu peningkatan segera. Politisi Partai Golkar itu khawatir apabila kondisi sekarang tidak dipelajari dengan cermat, maka akan berakibat fatal.
“Bukan saja krisis ekonomi, tetapi juga keuangan. Perlu ada manajemen masalah yang harus, mungkin dalam waktu dekat, dibentuk untuk guna membantu pemerintah memerangi Covid-19 dan dampak-dampaknya,” tukasnya.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post