SAMPIT – Pendaftaran bakal calon legislatif (caleg) untuk mengikuti pemilihan umum (pemilu) 2024 mulai mendapat perhatian, pasalnya isu-isu menarik sudah bermunculan, dari banyaknya pendaftar usia milenial hingga kemunculan tokoh-tokoh masyarakat sebagai pemain baru dalam dunia politik yang dinilai sebagai fenomena menarik.
Bahkan belum lama ini Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kotim SP Lumban Gaol secara terang-terangan membeberkan bakal caleg yang mendaftarkan diri pada Demokrat kebanyakan adalah tokoh-tokoh potensial di kalangan masyarakat, sehingga ia yakin pihaknya mampu mewujudkan target 8 kursi dan menduduki jabatan Ketua DPRD Kotim.
“Ada yang anak pengusaha ternama, ada juga yang memang anak dari tokoh politik yang orangtuanya menjabat sudah beberapa periode. Kita juga melakukan survey kepada bakal caleg ini, dan mendapatkan kesaksian warga bahwa memang sejumlah pendaftar adalah tokoh di masyarakat,” ucap Gaol.
Sementara itu pengamat sosial dan politik Andri Riyadi menyebutkan, generasi muda adalah generasi penerus bangsa, generasi yang baik juga akan menghasilkan bangsa yang baik pula, terlebih pemuda adalah pilar kepemimpinan di masa depan.
Misalnya, Generasi Y yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, dan Generasi Z didominasi oleh mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, merekalah yang lebih akrab dengan digitalisasi dan melek teknologi di setiap aktivitas maupun pekerjaannya.
“Mengenai sifat dan karakter di setiap generasi yang diantaranya yaitu kooperatif, suka tantangan, mandiri, toleran, ambisius, terdidik, keterampilan teknologi, lebih terbuka terhadap perubahan, berpikiran terbuka, inklusif dan pengembangan karir sebagai faktor penting. Sehingga nanti pada kontestasi pemilu serentak tahun 2024, isu digitalisasi ini tentu menjadi perbincangan,” ucapnya Andri.
Hubungan antara pemuda dan politik menurutnya, akan selalu berjalan seiring dengan perkembangan zaman. “Kebangkitan caleg generasi muda merupakan fenomena yang menarik. Terlebih lagi dengan meningkatnya jumlah pemilih muda. Sehingga ini menjadi persaingan dalam kontestasi pemilu nantinya,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap dengan segala kesempatan yang dimiliki anak muda untuk menjadi caleg, agar anak muda dapat lebih berani dan memiliki harapan yang tinggi untuk perbaikan daerah atau pembangunan bangsa Indonesia yang lebih baik dan berani mewujudkannya.
“Serta harus beraktivitas yang inovatif, kreatif dan modern. Dan yang lebih penting lagi, suara kaum muda adalah suara hati rakyat yang memilihnya, jangan hanya menjadi sasaran objek suara untuk ambisi kekuasaan kelompok maupun golongan untuk mendapatkan kursi kekuasaan bagi orang-orang tua,” tegasnya.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=107752 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post