SAMPIT – Terus berkurangnya lahan pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.
“Pasalnya, hal ini dapat mengancam Ketahanan pangan di daerah. Terlebih banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit, yang mana lahan yang menjadi perkebunan kelapa sawit memerlukan waktu puluhan tahun agar bisa pulih dan menjadi lahan yang subur kembali,” kata anggota DPRD Kotim, Juliansyah, Sabtu 10 Desember 2022.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kepadatan penduduk serta perkembangan ekonomi, kepesatan industri, banyaknya perkebunan kelapa sawit hingga meluas hampir di seluruh wilayah Kotim juga menjadi penyebab lahan pertanian berkurang.
“Bahkan banyak juga alih fungsi, sementara lahan pertanian luasnya tidak bisa bertambah. Padahal lahan adalah faktor produksi utama yang mendukung para petani hingga tak tergantikan,” tegasnya.
Disisi lain lanjutnya, para petani jauh dikatakan dapat sejahtera yang meningkat bahkan di bawah angka kemiskinan, oleh karena itu dengan mengamati kondisi masyarakat yang demikian, pihaknya berharap dengan menyikapi rancangan peraturan daerah tentang lahan pertanian pangan berkelanjutan yang telah sama sama dibahas dan disetujui nantinya dapat memberikan kemanfaatan dan kesejahteraan yang besar bagi masyarakat yang berusaha di bidang pertanian pangan.
“Serta hasilnya dapat membantu kondisi pangan masyarakat desa setempat dan mudah-mudahan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan semua daerah di Kotim,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post