SAMPIT – Pasokan listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa terpenuhi untuk semua wilayah. Pasalnya masih banyak daerah-daerah pelosok yang belum merasakan kehadiran listrik, bahkan listrik masih tergolong mewah di tengah kehidupan yang sudah serba modern ini.
Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson mendorong agar PLN bisa mengalirkan listrik sampai ke pelosok Kotim. Agar dapat membuka ketertinggalan dan keterbelakangan masyarakat di pelosok.
“Di pelosok Kotim masih banyak belum dialiri listrik. Selama ini mereka hanya memanfaatkan listrik tenaga surya, tentunya itu sangat terbatas pemanfaatannya,” ujar Rinie, Sabtu 6 Maret 2021.
Bahkan ujarnya, ketika masyarakat ingin mengambil air dari sungai harus dengan cara manual. Apabila ada listrik, mereka bisa menggunakan mesin pompa air untuk mengalirkan ke rumah.
“Saya melihat sendiri bagaimana warga kita masih banyak yang harus turun ke sungai sambil membawa ember dan membawa air untuk keperluan di dapur. Ini artinya sangat memprihatinkan. Kemudian saat malam hari warga mengandalkan lampu teplok. Bahkan anak-anak pun terpaksa belajar dengan penerangan seadanya,” ungkapnya.
Rinie merasa prihatin atas keadaan masyarakat di pelosok, dimana saat masyarakat di Kota Sampit masih terbangun malam hari menonton televisi bersama keluarga, sedangkan mereka yang di pedalaman harus tidur lebih awal karena tidak ada penerangan listrik, bahkan televise pun jarang terlihat.
“Ini bukan karena tidak mampu membeli tv, tetapi karena listriknya tidak ada untuk menghidupkan,” tegasnya.
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah menginventarisasi seluruh desa yang belum teraliri listrik. Pihaknya siap membantu hingga kepada PLN untuk bisa mengatasi itu secara bersama-sama.
(dia/matakakalteng.co.id)
Discussion about this post