SAMPIT – Program integrasi sapi-sawit sangat besar potensinya dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Tentu saja, Kotim memiliki perkebunan kelapa sawit yang sangat banyak dan luas sehingga menjadi modal besar untuk menjalankan program tersebut.
Namun sayang, hal ini tidak menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah. Seperti apa yang dikatakan salah satu Anggota Komisi II DPRD Kotim, Muhammad Arsyad menilai program integrasi sapi-sawit seharusnya bisa dijalankan secara optimal jika diupayakan secara serius oleh pemerintah kabupaten.
“Bila niatnya tulus dan sungguh-sungguh, inshaa Allah berhasil. Kotim belum sukses karena mengerjakannya masih setengah hati. Belum mendapat dukungan penuh dari pemangku kebijakan daerah,” kata Arsyad di Sampit, Rabu 29 Januari 2020.
Jika pemerintah kabupaten benar-benar serius, Arsyad yakin program ini akan berjalan dengan hasil maksimal. Hasilnya tidak hanya terkait pencapaian target swasembada daging, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam peternakan dengan sistem sapi-sawit.
Menurut politisi Partai Golkar ini, seharusnya pemerintah kabupaten bisa melakukan pendekatan yang baik untuk mengajak perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk melaksanakan program integrasi sapi-sawit dengan melibatkan masyarakat.
Saat ini ada lebih dari 50 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kotawaringin Timur. Seandainya minimal separuhnya saja mau menjalankan program integrasi sapi-sawit, Arsyad yakin hasilnya akan signifikan dan mampu mencapai swasembada daging, bahkan bisa menjadi rujukan daerah lain.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post