PALANGKA RAYA – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah, mendorong pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Sukamara untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di kabupaten setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Lohing Simon. Dia menyebutkan pemerintah dapat memanfaatkan SDA seperti pengembangan budidaya udang di wilayah Desa Sungai Pasir, Kabupaten Sukamara.
“Kami mendorong dan mendukung pengembangan sektor perikanan dan juga agar lebih fokus pada mengembangkan budidaya udang vaname,” ujar Legislator Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini, Senin 19 Juli 2021.
Tidak hanya pengembangan udang vaname, pemerintah juga dapat meningkatkan pengembangan potensi pesisir pantai seperti perikanan, dengan meningkatkan pengembangan dan dukungan teknologi saat ini.
Lohing juga menyarankan agar pemerintah dapat melibatkan investor, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Sarana saya agar Pemkab juga memberikan kesempatan agar investor bisa ikut masuk di lahan 100 hektar, dari rencana pengembangan tambak udang sebanyak 1000 hektar tersebut. Kami harapkan kehadiran investor disini untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” saran Lohing.
Sementara itu Bupati Sukamara H. Windu Subagio, menyampaikan atas kunjungan dan dukungan wakil rakyat DPRD kalteng terhadap sektor perikanan khususnya budidaya udang vaname di wilayah tersebut.
“Produksi udang vaname di Sukamara diharapkan mampu menjadi salah satu wilayah percontohan di Kalteng. Dan saat ini sudah berhasil membudidaya udang vaname mencapai 32 ton. Amino masyarakat untuk budidaya udang vaname cukup tinggi. Hasil sudah cukup memuaskan,” ujar Windu.
Saat ini budidaya udang vaname pada lahan 5 hektar yang dikelola oleh kelompok masyarakat di Desa Sungai Pasir, Kabupaten Sukamara. Dari 5 hektar lahan yang dikelola oleh kelompok masyarakat, sudah menghasilkan 32 ton udang. Rencana kedepan Pemkab Sukamara akan mengembangkan lagi seluas 1000 hektar.
“Saat ini sudah 2 hektar yang sedang kami (dinas,red) kelola dan selebihnya dalam tahap pekerjaan pembersihan atau persiapan lahan,” ungkapnya.
Disebutkan bahwa pihaknya membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana di wilayah tersebut utamanya listrik, alat berat dan peningkatan jalan kurang lebih 5 kilometer, saluran irigasi di Pantai Jelai dan Pantai Lunci.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post