PALANGKA RAYA – Sebanyak 110 daftar pemilih tetap (DPT) yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Palangka Raya, menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024, Rabu, 14 Februari 2024.
Dari 110 DPT tersebut, terdiri dari 84 warga binaan pemasyarakatama (WBP) dari sejumlah keseluruhan 210 WBP dan 26 petugas LPP kelas IIA Palangka Raya.
Kepala LPP kelas IIA Palangka Raya, Sri Astiana mengatakan, kegiatan pencoblosan ini merupakan bentuk partisipasi dan kontribusi WBP dan petugas Lapas dalam menyukseskan Pemilu 2024.
“Diharapkan dengan adanya pencoblosan ini, WBP dapat merasakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang demokratis. Kami juga berharap Pemilu 2024 dapat berjalan lancar, aman, dan damai,” katanya.
Untuk itu pihaknya berkomitmen, untuk berpegang teguh dengan netralitas dan tidak mengintervensi pilihan dari warga binaan yang melakukan pencoblosan.
“Karena, pelaksanaan pemilu merupakan kesempatan bagi warga binaan untuk memenuhi hak demokrasinya dengan menyalurkan suara sesuai dengan gagasan diri mereka sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak lain,” ungkapnya.
Lebih jauh, Kalapas Perempuan juga menegaskan, kepada petugas terus ditekankan netralitas dalam pelaksanaan pemilu. Ia berharap dengan difasilitasi adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus berjumlah satu TPS di LPP, warga binaan dapat menyalurkan suaranya.
“Sebelumnya kami berkoordinasi dengan KPU Kota Palangka Raya guna melakukan sosialisasi kepada warga binaan terkait tata cara pencoblosan. Diharapkan, pelaksanaan pemilu ini dapat berjalan dengan aman dan lancar,” pungkasnya.
(rzl/matakalteng)
Discussion about this post