JAKARTA – Inspektur Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, mengingatkan seluruh stakeholder terkait untuk fokus pada pengendalian inflasi. Hal ini disampaikannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI yang diikuti secara virtual oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin, 19 Februari 2024.
Dalam rapat ini, Tomsi Tohir menekankan pentingnya menghasilkan keputusan yang dapat disetujui bersama dan dilaksanakan dengan baik.
“Dalam rapat koordinasi ini kita harus menghasilkan suatu keputusan yang kita sama-sama dengar, pertama kita sampaikan ke pimpinan, kedua kita laksanakan,” tuturnya.
Sementara itu, Laporan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mengungkapkan tinjauan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga Februari 2024. Berdasarkan data SP2KP pada tanggal 12-13&15-16 Februari 2024, terdapat 10 kabupaten/kota dengan peningkatan IPH tertinggi.
Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat adalah pemimpin, dengan kenaikan sebesar 5,13 persen, diikuti oleh kabupaten/kota lain seperti Bolaang Mongondow Selatan di Sulawesi Utara, Pekalongan di Jawa Tengah, Ogan Komering Ulu Selatan di Sumatera Selatan, Puncak Jaya di Papua Tengah, Tanjung Balai di Sumatera Utara, Bantul di DI Yogyakarta, Payakumbuh di Sumatera Barat, Belu di Nusa Tenggara Timur, dan Lanny Jaya di Papua Pegunungan.
Di sisi lain, terdapat 10 kabupaten/kota dengan penurunan IPH tertinggi, seperti Bitung di Sulawesi Utara, Barito Utara di Kalimantan Tengah, Mamberamo Tengah di Papua Pegunungan, Minahasa Tenggara di Sulawesi Utara, Minahasa di Sulawesi Utara, Poso di Sulawesi Tengah, Alor di Nusa Tenggara Timur, Soppeng di Sulawesi Selatan, Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, dan Muna di Sulawesi Tenggara.
Pudji Ismartini menjelaskan bahwa secara nasional, kenaikan IPH pada minggu ketiga Februari terus naik dibandingkan minggu kedua dan minggu pertama Februari.
“Cabai merah, daging ayam ras, dan beras menjadi komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah dengan kenaikan tertinggi, sementara beras, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk wilayah di Pulau Jawa,” ungkap Pudji.
Ia mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga dan inflasi memang menjadi perhatian utama pemerintah untuk menjaga perekonomian nasional tetap sehat. Semua pihak terkait harus bekerja sama untuk mengendalikan inflasi, terutama dalam menangani masalah kenaikan harga komoditas tertentu.
Kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya dapat memperkuat upaya dalam mengendalikan inflasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan harga-harga yang stabil dan terjangkau,” pungkasnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post