KUALA PEMBUANG – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Seruyan Sukardi mengakui, bahwa sektor potensial yang berpeluang besar dalam meningkatkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Seruyan adalah bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP) perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah setempat.
“Kalau dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), itu adalah sektor perkebunan, BPHTB di perusahaan. Itu yang mesti harus kita tingkatkan,” katanya di Kuala Pembuang, Selasa 18 Juli 2023.
Dirinya mengakui, jika potensi PAD di luar sektor tersebut masih tergolong kecil. “Kalau di luar itu, potensinya kecil. Karena aktivitas ekonomi masyarakat kita masih kecil, yang non perusahaan itu kecil,” ujarnya.
Hal ini bahkan bisa dilihat oleh banyak pihak, seperti keberadaan penginapan atau hotel, pertumbuhan rumah makan yang masih tergolong kecil, hingga pada potensi pajak bumi dan bangunan (PBB) yang rendah.
“Beda halnya dengan Sampit, di sana transaksi jual beli tanah itu luar biasa. Jadi BPHTB nya nanti tinggi, begipula dengan PBB nya. Karena pertumbuhan ekonominya bagus, kalau di tempat kita masih belum,” ujarnya.
Hal ini jugalah yang menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya terkait dengan upaya dalam rangka meningkatkan realisasi PAD di wilayah setempat. “Kita terus berupaya, tapi untuk strateginya tidak bisa kami ceritakan,” pungkasnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post