PALANGKA RAYA – Lurah Langkai, Sri Wanti mengatakan, saat ini kesadaran warganya akan kebersihan lingkungan sangat tinggi.
Hal tersebut terjadi, usai masyarakat sadar ada nilai rupiah dari sampah-sampah rumah tangga yang dipilah, baik yang organik maupun anorganik. Hal tersebut dilakukan, karena sampah memiliki nilai jual apabila didaur ulang.
“Masyarakat di Kelurahan Langkai ada yang sudah memiliki kesadaran untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Contohnya, sampah organik seperti tumbuhan dan anorganik, seperti kardus dan botol plastik,” katanya, saat dihubungi, Kamis, 29 Februari 2024.
Menurutnya, masyarakat harus memiliki kebijakan dalam menilai sampah yang bisa di daur ulang dan yang tidak. Karena, dengan menentukan jenis sampah tersebut dapat membantu masyarakat menambah pendapatan.
Pasalnya saat ini terdapat Bank Sampah yang dikelola oleh pemerintah, untuk memberikan akses bagi masyarakat yang ingin menjual sampah, seperti kardus, gelas plastik dan sebagainya.
“Selain dijual ke Bank Sampah, warga juga dapat memanfaatkan sampah plastik untuk membuat kerajinan tangan seperti tas, tempat pensil, atau hiasan dinding. Produk-produk ini dapat dijual atau digunakan sendiri,” ucapnya.
Selama ini, lanjut Sri Wanti, pihaknya bersama para RT melakukan pendekatan dengan masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah, karena dapat berdampak positif pada ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan edukasi yang intens.
“Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat memiliki kesadaran diri untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan ekonomi yang stabil,” pungkasnya.
(rzl/matakalteng)
Discussion about this post