NANGA BULIK – Bencana banjir melanda sejumlah wilayah pemukiman warga di kabupaten Lamandau dalam dua pekan terakhir mengakibatkan ribuan rumah yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Lamandau terendam banjir.
Namun, tetap ada hikmah dibalik musibah yang terjadi pada masa pandemi Covid- 19 saat ini, salah satunya situasi banjir dimanfaatkan sejumlah warga untuk mencari ikan menggunakan jala/jaring di sekitaran rumah ataupun ditempat-tempat yang banyak ikannya.
Diketahui, curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan meningkatnya debit air sungai Lamandau tidak hanya merendam rumah-rumah di sekitar bantaran sungai dan desa-desa yang ada di dataran rendah, namun sejumlah kolam ikan dan tambak milik warga juga rusak dan harus kehilangan ikan karena terbawa arus banjir.
“Tujuh ribuan patin siap panen kabur semua , inilah musibah, mau bagaimana lagi kita terima saja,” ucap ujang bento, salah satu pengusaha rumah makan dan kolam ikan di kota Nanga Bulik.
Ujang Bento hanya salah satu dari puluhan pemilik kolam ikan yang ada di kota Nanga Bulik dan desa Kujan yang menderita kerugian akibat banjir dan diperkitakan mereka mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Namun demikian, dibalik itu tidak sedikit pula masyarakat yang panen ikan di sungai-sungai kecil dan rawa. Dengan menggunakan jala atau jaring mereka berhasil menangkap ikan-ikan yang lolos dari kolam-kolam tersebut.
Seperti halnya Ikan-ikan seperti Ikan Sapil, biawan, tembakang, nila, patin, gurame, lele dan lain-lain berhasil didapatkan oleh warga desa Kujan Kecamatan Bulik saat menjala di sekitaran pemukiman, anak sungai dan tempat-tempat yang tergenang air.
Salah satu warga desa kujan, Adhan saat dijumpai di lokasi dirinya menjala mengatakan, bahwa aktifitas menjala yang biasanya dilakukan di sungai besar, pada situasi banjir saat ini cukup di sekitaran rumah dan genangan pinggir jalan saja sudah mendapatkan hasil yang cukup banyak.
“Sejak pagi hingga siang, hasil menjala saya mendapat ikan berbagai jenis, cukup lah untuk di konsumsi sendiri bersama keluarga,” ungkapnya.
Tidak hanya Adhan, warga lainnya juga berduyun-duyun menangkap ikan di saluran anak sungai Lamandau
yang ada di Jl.yos Sudarso, dengan menggunakan jala. “Lumayan lah untuk lauk makan sehari-hari,” ujar warga lainnya bernama Ari.
“Lumayan, sore kemaren dapat 3 kilo nila. Hari ini mau melunta (menjala) lagi. Ini sepertinya dari ikan yang kabur dari kolam-kolam,” ungkap warga lainnya.
Sisi baik dari setiap kejadian selalu ada jika manusia mau mencari hilmah dibaliknya, banjir yang menggenangi rumah memang sebuah musibah namun ikan-ikan yang berhasil ditangkap merupakan berkah yang harus disyukuri.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post