SAMPIT – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memperpanjang status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Itu dikarenakan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Haji Asan Sampit, potensi hujan di Kabupaten setempat masih belum ada.
“Indikator kita memperpanjang status tanggap darurat karena berdasarkan perkiraan BMKG potensi hujan baru ada pada dasarian III yaitu dari 21-31 Oktober 2023 ini belum ada hujan,” kata Asisten 1 Setda Kotim, Rihel, Senin, 16 Oktober 2023.
Itu ia sampaikan usai dirinya memimpin rapat rapat koordinasi perpanjangan status tanggap darurat di aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Jalan Jenderal Sudirman, Sampit.
Berdasarkan indikator itu Pemkab Kotim kembali memperpanjang status tanggap darurat dari 16-23 Oktober 2023. Perpanjangan ini telah dilakukan beberapa kali, karena wilayah Kotim sebagian besar masih dilanda kemarau dan potensi karhutla cukup tinggi. Hal itu juga yang terjadi saat ini, dasarian II Oktober ini masih belum ada potensi hujan. Hujan baru ada diperkirakan pada dasarian III yaitu 21-31 Oktober 2023.
“Tentunya kami akan mengevaluasi kembali setelah tanggal 23 Oktober itu, kalau masih tidak ada potensi hujan kemungkinan besar akan kami perpanjang lagi. Tapi bedasarkan perkiraan BMKG dasarian III ada potensi hujan, namun untuk wilayah utara,” sebutnya.
Sementara, untuk wilayah selatan seperti Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, Teluk Sampit dan wilayah tengah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang serta Baamang, baru akan ada potensi hujan pada awal atau pertengahan November 2023.
“Untuk kasus karhutla di Kotim ada 8.344 hektare lahan yang terbakar, namun alhamdulillah kasus ISPA mulai menurun. Kita akan lihat terus perkembangannya, ” pungkasnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post