SAMPIT – Kemarau yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah berdampak pada hasil produksi pertanian di wilayah tersebut. Akhir September 2023, Kotim mengalami fuso atau gagal panen di wilayah sentra produksi pertanian.
“Akhir September 2023 kita mengalami fuso untuk dua kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kotim, Sepnita, Sabtu 7 Oktober 2023. Fuso terjadi di wilayah sentra pertanian yaitu Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Diketahui dua wilayah itu merupakan sentra produksi padi di Kotim. Namun pada tahun 2023 ini kemarau melanda sehingga petani gagal panen karena kekeringan. “Jenis tanaman yang gagal panen itu padi. Luasannya sekitar 300 hingga 400 hektar untuk dua kecamatan itu. Fuso itu terjadi pada akhir September, kalau Agustus belum ada,” sebutnya.
Diungkapkan, pada Agustus 2023 lalu pertanian di wilayah tersebut juga telah mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga berat namun belum terjadi fuso. Disebutnya, akibat kemarau yang melanda wada sekitar 272 hektar tanaman pangan yang rusak yang tercatat. Dimana 150 hektar dalam kondisi rusak berat dan 122 hektar rusak ringan.
“Karena fuso, kami hanya membantu untuk pengadaan bibitnya. Kalau itu memang sangat luas, biasanya kita bersurat kepada pusat untuk meminta bantuan. Tetapi sekarang belum, karena memang belum masa tanam. Nanti kita akan bantu dengan adanya APBD perubahan untuk pengadaan benihnya, ” pungkasnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post