SAMPIT – Sudah beberapa bulan terakhir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pasar murah demi menekan angka inflasi di daerah ini, yaitu dengan menjual minyak goreng, gula, beras, telur, bawang merah, bawang putih, tepung, ikan serta gas tabung isi ulang bersubsidi.
“Namun sayangnya pelayanannya terlalu lambat dan juga tidak ramah terhadap pembeli. Padahal, kami membeli dengan uang, apalagi kalau gratis bisa-bisa tidak dilihat sama sekali,” kata warga yang mengantri minyak goreng, Yana, Senin 31 Oktober 2022.
Ia juga menyebutkan, pelayanan lambat lantaran minyak goreng harus dibungkus terlebih dahulu, padahal ia sudah berdesak-desakan sejak pagi, namun disuruh menunggu lagi sampai semua minyak di bungkus.
“Harusnya dibungkus dari awal sebelum pasar buka, karena sebagian sudah ada dibungkus juga waktu beli sepaket dengan beras. Kami sudah desak-desakan, harus menunggu lama lagi, akhirnya pembeli menumpuk dan saat minyak mulai dijual terjadi dorong-dorongan karena rebutan,” jelasnya.
Menurut warga lainnya, Seri, pada saat itu petugas yang menjual minyak ada banyak, sehingga seharusnya bisa sebagian menjual dan sebagian lagi membungkus minyak ke dalam kantong plastik.
“Karena waktu menjual juga tidak semua petugas, sebagian malah ada yang menonton saja. Harusnya sebagian membungkus, biar cepat dan pembeli tidak menumpuk. Menunggu dibungkus saja sudah ada yang mau pingsan, padahal minyaknya saja belum dijual,” keluhnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post