SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya untuk pengendalian inflasi. Sejumlah langkah diambil, mulai dari pelaksanaan pasar penyeimbang hingga membuat kebun penyangga ketahanan pangan.
“Pasar penyeimbang untuk penyediaan barang-barang yang mengalami inflasi. Karena harganya juga lebih murah dibandingkan pasar di luar,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 24 Oktober 2022.
Lanjutnya, pasar penyeimbang diselenggarakan hampir dua bulan lamanya. Bahkan akhir-akhir ini, kegiatan itu digelar tiga kali dalam seminggu. Kegiatan tersebut salah satu upaya sebagai penyediaan komoditas yang menjadi penyumbang inflasi. Seperti cabai, bawang merah, telur, beras hingga gas LPG.
“Kami berharap dengan pasar penyeimbang itu psikologis pasar semakin baik sehingga berpengaruh inflasi. Dan memang berpengaruh. Beberapa komoditas sudah deflasi. Makanya kita dapat reward dari Menteri Keuangan berupa Dana Insentif Daerah pada 2023,” ujarnya.
Meski begitu, Pemkab Kotim tetap menyiapkan pengendalian inflasi jangka panjang. Salah satunya yaitu setiap kecamatan menyediakan kebun penyangga ketahanan pangan sekitar 5-10 hektar. “Saya sudah perintahkan Kades dan Camat untuk membuat kebun yang isinya berupa tanaman untuk menanggulangi inflasi,” ucapnya.
Kebun penyangga ketahanan pangan tersebut juga sebagai antisipasi krisis pangan dunia. “Saat ini saja sudah terlihat tingginya inflasi. Sehingga paling tidak kita harus siap, sehingga tidak sampai kekurangan pangan kedepannya,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post