SAMPIT – Cabang olahraga renang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) jauh dari harapan untuk mencapai prestasi, lantaran fasilitas yang dimiliki tidak memadai.
Robin, salah satu pelatih renang dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Kotim mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memberikan latihan yang maksimal, hanya melatih gerakan, menyesuaikan dengan kondisi kolam renang.
“Latihan yang bisa kami lakukan itu hanya gerakan dasar seperti tangan, kaki dan juga nafas. Tapi kalau untuk menuju prestasi kami masih jauh,” katanya, Sabtu 29 Januari 2022.
Belum maksimalnya atlit renang untuk berprestasi di Kotim lanjut Robin, karena fasilitas penunjang yang belum standar nasional. Sehingga pihaknya tidak bisa fokus untuk hal tersebut.
Seperti diketahui, hingga saat ini di Kabupaten Kotim belum memiliki venue untuk cabang olahraga renang yang memiliki standar nasional.
“Untuk latihan sendiri kami memanfaatkan kolam renang swasta yang ada di sekitaran Kotim yang memang belum standar nasional,” sebutnya.
Sementara jika melihat bibit atlit renang di Kabupaten Kotim, sangat berpotensi terutama dari segi kecepatan renang. Hal itu didukung dari wilayah Kotim yang memang banyak terdapat sungai, sehingga mereka terbiasa berenang.
“Cuma kita masih jauh dari kata sempurna, seperti mulai dari gerakan dan jarak. Oleh sebab itu, kami sangat memerlukan adanya kolam renang standar nasional. Karena dilomba-lomba itu sangat mempengaruhi, seperti panjang dan pendek, itu berkaitan dengan jarak,” terang Robin.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post