SAMPIT – Selama kurun waktu satu tahun 2021, sejumlah wabah penyakit diklaim menurun di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menghantui masyarakat. Bahkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur (Kotim) Bakhrudin mengatakan, untuk penyakit-penyakit seperti DBD dan Stunting menurun trennya tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
“Di Kotim pada Tahun 2020 Kasus Dengue tersebar di 8 Kecamatan dan 11 wilayah kerja Puskesmas, sedangkan Tahun 2021 kasus DBD menurun tersebar di 3 Kecamatan di 4 wilayah kerja Puskesmas,” kata Bakhrudin, Senin 20 Desember 2021.
Lanjutnya, Kecamatan penyumbang terbanyak kasus DBD terutamanya di wilayah dalam kota Sampit dan sekitarnya. Total kasus DBD Tahun 2020 sebanyak 70 kasus dengan 1 kematian, sedangkan Tahun 2021 sebanyak 8 kasus DBD dengan 0 kematian. “Berdasarkan kelompok umur 5-14 Tahun mempunyai proporsi kasus lebih dari 60 % terkena DBD dibanding kelompok umur yang lain. Hal ini kemungkinan penyakit DBD lebih umum menyerang kelompok anak sekolah,” tegasnya.
Terjadinya penularan disekolah menurut Bakhrudin, lebih tinggi karena kemungkinan virus dengue mudah berpindah pada saat anak sekolah dan berkumpul dalam ruangan. Apabila terdapat anak yang terinfeksi virus dengue terutama yang tanpa gejala mudah terjadi penularan. “Nyamuk Aedes Aegypti umumnya menggigit pada siang hari, terutama jam 09.00-10.00 WIB. Rentang gigitan akan meningkat dipengaruhi suhu udara dan cuaca,” jelasnya.
Dikatakannya, pada saat hujan, suhu akan dingin dan nyamuk lebih sering menggigit di dalam ruangan. Nyamuk bersifat antropofilik (suka darah manusia) dengan perilaku menggigit multiple-biting (lebih dari satu sasaran gigitan) untuk memenuhi lambung nyamuk dengan darah dan lebih suka indofagik (mengigit didalam ruangan) di siklus gonotropik.
Diketahui, pada tahun 2020 kasus DBD dari 21 puskesmas tersebar di 11 puskesmas yakni Puskesmas Ketapang I sebanyak 8 kasus, Ketapang II 19 kasus, Pasir Putih 4 kasus, Mentaya Seberang 1 kasus, Baamang I 11 kasus, Baamang II 18 kasus, Kota Besi 2 kasus, Cempaka Mulia 2 kasus, Parenggean II 2 kasus, Kuala Kuayan 1 kasus dan Sebabi 2 kasus, total 70 kasus. Sementara pada tahun 2021 ini kasus DBD tersebar di Puskesmas Ketapang I 2 kasus, Ketapang II 3 kasus, Baamang I 1 kasus, dan Pundu 2 kasus dengan total 8 kasus.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post