SAMPIT – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada tahun 2020 lalu minus Tiga Persen dari target yang ditentukan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman mengatakan hal itu lantaran dampak pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah usaha mengalami kontraksi sangat signifikan.
“Dampak dari pandemi itulah yang membuat usaha jalan ditempat dan memberikan kontribusi negatif ditahun 2020. Sehingga itu membuat Kotim tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dimana untuk pertumbuhan ekonomi sekitar 5,3 persen untuk tahun 2020,” katanya, Senin 11 Oktober 2021.
Namun, diungkapkan pula pada tahun 2021 ini pertumbuhan perekonomian meningkat 5 persen. Karena pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan Covid-19. “Tahun 2021 Pertumbuhan ekonomi Kotim saat ini 5 persen. Semoga ekonomi disini bergerak melebihi target nasional 5,7 persen,” imbuhnya.
Sebelumnya Bupati Kotim Halikinnor juga mengatakan dampak pandemi Covid-19 sangat signifikan terhadap kontraksi pertumbuhan ekonomi Kotim. Dimana pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi minus 3,09 dengan beberapa sektor usaha yang mengalami kontraksi sangat signifikan yaitu pada sektor usaha konstruksi sebesar minus 29,8 persen, sektor usaha jasa perusahaan minus 27,43 persen, sektor usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor minus 6,82 persen, serta sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan minum minus 3,67 persen.
“Beberapa kebijakan yang telah kami lakukan terutama dalam penanganan, pengendalian, penularan Covid-19 diharapkan dapat memulihkan kegiatan perekonomian. Hingga triwulan III Tahun 2021 Perekonomian Kotim mengalami indikasi perbaikan beberapa indikator ekonomi makro,” ungkapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post