SAMPIT – Inflasi atau kenaikan harga kembali terjadi lagi. Sejumlah peningkatan ditunjukan oleh sejumlah kelompok pengeluaran di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Inflasi di Kota Sampit sebesar 0,01 persen pada Juli 2021 terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran.
“Kota Sampit menempati urutan ke 61 kota inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,01 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Eddy Surahman, Kamis 5 Agustus 2021.
Berdasarkan data dari BPS kelompok pengeluaran tersebut di antaranya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,20 persen.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,07 persen, dan kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen.
“Jadi komoditas yang memiliki andil tertinggi terhadap peningkatan indeks harga yang signifikan di Kota Sampit selama Juli 2021 secara berturut turut adalah ikan tongkol, cabai rawit, mangga, rokok kretek filter dan minyak goreng,” ungkapnya.
Sementara inflasi yang terjadi di Indonesia pada Juli 2021 sebesar 0,08 persen. Dari 90 kota IHK, 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Sorong merupakan daerah yang mengalami Inflasi tertinggi yaitu sebesar 1,51 persen.
Sedangkan Kota Sampit yang terendah yaitu hanya 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,60 persen dan terendah terjadi di Maumere dan Samarinda sebesar 0,01 persen.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post