SAMPIT – Kurang lebih satu minggu sejumlah Desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bagian Utara terendam banjir. Setelah diguyur hujan lebat untuk beberapa waktu, aliran sungai mentaya meluap hingga naik kedaratan menerjang sejumlah rumah warga.
Dari pantauan terakhir ada sekitar 4 Kecamatan yang terendam yaitu, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Telaga Antang dan Bukit Santuai. Sekitar 3.000 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Untuk itu, gelontoran bantuan mulai berdatangan. Baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Salah satunya dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kotim yang telah menggalang dana dengan cara online sejak tanggal 16 September 2020 hingga hari ini langsung turun ke lokasi salah satu desa terdampak.
Koordinator AMM Kotim, Achmad Julianto mengatakan, pada hari ini Jumat 18 September 2020 pihaknya turun langsung kelapangan. Dimana yang tergabung di dalamnya yaitu AMM Kotim yang terdiri dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah (PDM) dan Nasyiatul Aisyiyah Kotim.
“Ada 9 orang yang turun langsung ke salah satu lokasi banjir yaitu Desa Tanjung Jariangau. Kami menyalurkan bantuan berupa sembako sebanyak 50 paket. Paket sembako ini di antar langsung ke rumah-rumah warga yang terendam banjir,” sebutnya, Jumat 18 September 2020.
Dikatakan Julianto, pihaknya sengaja memberikan bantuan berupaka sembako lantaran sulitnya akses jalan warga setempat untuk membeli bahan pokok makanan. Karena akses jalan terendam banjir, sehingga membatasi gerak warga untuk keluar rumah. Karenanya, mereka menilai dari lapangan saat ini yang paling dibutuhkan warga yaitu bahan pokok makanan.
“Kami juga bermalam di lokasi banjir untuk membantu aktifitas warga. Semoga ini dapat membantu dan mengurangi beban warga yang terdampak. Kita juga berharap agar air lekas surut di seluruh desa yang terendam banjir saat ini,” ungkapnya.
Diketahui, pihaknya saat ini masih membuka atau open donasi peduli banjir di Kotim. Yang mana menurut Julianto ini akan terus berlanjut hingga warga terdampak sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka sendiri, atau hingga air surut.
Hal ini tentu sejalan dengan yang dikatakan oleh Yephi H.P selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim beberapa waktu lalu. Pihaknya mengharapkan kucuran bantuan dari masyarakat yang peduli akan bencana banjir ini. Baik itu pihak swasta maupun instansi pemerintah.
“Karena saat ini memang sangat diperlukan bantuan-bantuan seperti ini. Kami sangat berterimakasih jika ada lembaga swasta yang turut memberikan bantuan,” ujarnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post