SAMPIT – Dampak Pandemi Covid-19 benar-benar luar biasa, tidak hanya mempengaruhi sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan, namun pada laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Pandemi Covid-19 ini juga mempengaruhi pertumbuhan penduduk,” kata Sekretaris Daerah Kotim Halikinnor, Kamis 6 Agustus 2020.
Halikinnor mengatakan, pertumbuhan penduduk di Kotim dimasa pandemi ini lantaran banyaknya warga yang di rumahkan dan kurangnya aktivitas diluar rumah selama kurang lebih enam bulan, sehingga sebagian perempuan diprediksi tidak bisa mengakses alat kontrasepsi modern. Akibatnya menimbulkan kehamilan yang tidak diharapkan.
“Karena banyak sekali warga kita yang sudah berkeluarga di rumahkan ada juga yang di PHK, jadi sehari-hari mereka di rumah dan ini rentan terhadap laju pertumbuhan penduduk,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim, Ellena Rosie mengatakan, pertumbuhan penduduk di Kotim memang mengalami peningkatan dimasa pandemi Covid-19 ini namun tidak signifikan.
“Di Kotim memang mengalami peningkatan pertumbuhan laju penduduk namun tidak signifikan,” jelasnya.
Ellena Rosie menambahkan untuk menghindari terjadinya peningkatan laju pertumbuhan penduduk atau baby boom,pihaknya melakukan berbagai langkah seperti melakukan jemput bola turun langsung kelapangan untuk melakukan sosialisasi tentang penundaan kehamilan diusia muda, pemasangan alat kontrasepsi serta mengoptimalkan peran penyuluh KB di lapangan.
“Kita lakukan sosialisasi langsung ke daerah-daerah yaitu di 17 kecamatan yang ada di Kotim dengan dibantu petugas lapangan dari penyuluh KB,” tambahnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post