SAMPIT – Hingga kini bantuan berupa sembako merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) untuk bertahan hidup masyarakat ditengah percepatan penanganan dan penanggulangan coronavirus disease (Covid-19). Namun beberapa masyarakat mengeluh bahwasanya ada yang belum menerima bantuan dari Pemkab. Padahal mereka sudah menyesuaikan syarat yang ditetapkan, yaitu menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kotim, Rusmiati menengarai bahwa pihaknya telah melakukan upaya membantu masyarakat terdampak Covid-19, itu tercermin dalam program pembagian sembako gratis yang mulai dilakukan Dinsos. Belum sepenuhnya memang, tetapi pendataan terus menerus dilakukan sejak program tersebut disepakati.
“Dampak Covid-19 yang jelas bisa dilihat dan dirasakan adalah kebutuhan sehari-hari yang menyulitkan masyarakat. Maka dari itu, kami membuat satu program yaitu pembagian sembako gratis. Hingga saat ini kami telah melakukan pendataan di lapangan,” tandasnya, Senin 4 April 2020.
Dijelaskan Rusmiati, bahwasanya setelah penerima sembako didata, data tersebuta akan dimasukkan ke dalam data base terpadu yang dikelola Dinsos Kotim. Sementara data reguler saat ini dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, terdata sekitar 30.876 kepala keluarga yang didata layak menerima bantuan pemerintah, 18.768 KK di antaranya sudah menerima bantuan program sembako dari pemerintah. Dari jumlah 18 ribu KK itu juga 10.917 KK diantaranya sudah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kami, Dinsos, meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Kita sedang mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat. Akan tetapi, kami memerlukan waktu. Maka dari itu, hedaknya, masyarakat bersabar agar segala pekerjaan ini tidak terbengkalai. Kita pastikan bantuan sembako ini disalurkan bulan ini, sesuai intruksi Bupati,” tengarainya.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post