SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan kawasan kumuh. Bahkan kerja keras pemerintah setempat membuahkan hasil dengan capaian 74 persen pada tahun 2018.
“Sampai tahun 2018 lalu, capaian penanggulangan kawasan kumuh sebesar 25,33 hektare atau 74 persen, sedangkan sisanya 8,84 hektare luasan kumuh yang belum tertangani,” kata Staf Ahli Bupati Kotim, Sutaman Sabtu 12 Oktober 2019.
Ini menjadi tantangan sekaligus pekerjaan rumah yang harus disikapi secara kolektif dan kolaboratif baik antara Program Kotaku, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat demi tercapainya targetkan nasional yaitu terwujudnya 0 hektare kumuh pada 2019 atau selambat-lambatnya tahun 2020.
Data sementara sampai September 2019, pengurangan kumuh sudah mencapai 6,17 hektare sehingga capaian pengurangan permukiman kumuh Kotawaringin Timur sudah mencapai 31,50 hektare atau 92,19 persen, sehingga sisanya tinggal 2,67 hektare.
“Ini sebuah capaian bagus, sekaligus harus diintrospeksi diri karena secara visualisasi, capaian sebesar itu belum mampu mengubah wajah permukiman kumuh di Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Sutaman di Sampit, Rabu.
Sutaman menambahkan, meskipun sisa permukiman kumuh tinggal 2,67 hektare yang tersebar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, namun masih ada persoalan per indikator yang harus diselesaikan.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post