SAMPIT – Sebagian masyarakat di Kabupaten Kotawaringin (Kotim) masih mengandalkan rotan sebagai sumber penghasilan kehidupan sehari-hati. Namun harga rotan masih berada di angka Rp4 ribu per kilogram. Terkiat hal ini, pemerintah setempat terus berupaya untuk meningkatkan harga jual komiditi tersebut.
“Kami masih berupaya meningkatkan harga jual rotan terutama di kalangan petani,” kata Bupati Kotim H Supian Hadi, Senin 7 Oktober 2019.Selain berupaya meningkatkan harga jual, pemerintahan setempat juga berusaha mengoptimalkan hasil produksi atau hasil olahan dari rotan itu sendiri melalui kerajinan yang nantinya akan berdampak kepada peningkatan harga jual.
Sejauh ini di Indonesia dilarang melakukan ekspor rotan hingga mengakibatkan jatuhnya angka penjualan rotan di kalangan petani. Hal ini dinilai merugikan masyarakat sehingga pemkab mengambil langkah dengan cara berkoordinasi ke pemerintah pusat agar dapat meninjau ulang aturan tersebut.
“Larangan ekspor rotan sudah diterapkan dsri beberapa tahun lalu. Ini yang menyebabkan harganya merosot. Kami masih berupaya menstabilkan dan meningkatkan harga jual rotan. Semoga dapat terealisasi dengan cepat. Sehingga para petani rotan dapat mendapatkan perekonomian yang layak,” jelas Supian Hadi.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post