PANGKALAN BUN – Night Culenary alun-alun Istana Kuning Pangkalan Bun, saat ini menjadi ikon baru wisata Kuliner di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Pemerintah Kabupaten Kobar, melalui Kelurahan Raja mengumpulkan seluruh pedagang makanan yang sebelumnya berdagang di jalan protokol Pangeran Antasari untuk berjualan di dalam kawasan alun- alun istana kuning.
Dipilihnya alun-alun Istana Kuning tersebut sebagai pusat jajanan makanan malam hari, dalam rangka menindaklanjuti arahan bupati untuk menata lapangan tugu.
Menurut Lurah Raja, Rangga Lesmana, pemerintah kelurahan bekerjasama dengan pihak Kesultanan Kotawaringin berupaya menata agar lapangan Tugu lebih baik dan berfungsi bagi ekonomi masyarakat.
“Sampai saat ini ada 68 pedagang yang ikut berjualan, seperti pedagang pasar, bakso, mie ayam dan berbagai jenis kuliner lainnya,” ungkapnya saya ditemui di Alun – alun Istana Kuning, Pangkalan Bun, Kamis (2/1) malam.
Ia berharap agar alun-alun Istana Kuning (Lapangan Tugu) menjadi pusat wisata kuliner dan menjadi solusi dari masalah PKL di sepanjang jalan Pangeran Antasari.
Dijelaskan di Night Culenary alun-alun Istana Kuning pihaknya menawarkan suasana alun alun istana kuning sebagai langkah promosi wisata budaya dan akan di integrasikan dengan wiasata susur sungai.
Dikatakan juga, kawasan yang tertata rapi dengan hiasan lampu kerlap-kerlip dan dengan angel Istana Kuning diatasnya dapat menjadi percontohan kawasan lain yang memiliki sebaran PKL di tepi jalan.
“Semoga dapat menjadi titik baru ekonomi masyarakat dan pengembangan wisata kuliner di Kobar,” harapnya.
Meski begitu, pihaknya saat ini menghadapi kendala seperti kekurangan penerangan menyeluruh di kawasan tersebut, namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan PUPR dan akan segera ditindaklanjuti.
“Kekurangannya penerangan menyeluruh untuk Lapangan Tugu, karena perlu biaya besar, tapi akan segera ditindaklanjuti oleh PUPR,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post