SAMPIT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah melaksanakan pembahasan terkait peristiwa yang terjadi di PT. Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya. Namun, rapat tersebut dilakukan secara tertutup.
Pengamatan Matakalteng.com, Minggu 8 Oktober 2023 rapat dilakukan di ruang Dinasty Hotel Aquarius, Sampit. Rapat baru mulai dilakukan pada pukul 13.00 Wib dari jadwal sebelumnya pukul 09.00 Wib. Mundurnya waktu itu karena menyesuaikan kedatangan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang memimpin rapat itu.
Sejumlah tamu undangan yang hadir diantaranya Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Agustiar Sabran, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng, Ketua DPRD Kalteng, Bupati Kotim, Kapolres Kotim dan Seruyan, Dandim 1015 Sampit dan pihak perusahaan PT. HMPB serta perwakilan warga Desa Bangkal.
Diketahui rapat tersebut tak lain membahas tentang penyelesaian permasalahan tuntutan masyarakat Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan pada Perusahaan Besar Swasta (PBS) PT. HMBP.
Diketahui, belum lama ini terlah terjadi peristiwa atau bentrok antara warga dan polisi yang terjadi lokasi perusahaan perkebunan sawit, PT. HMPB 1 di Kabupaten Seruyan, Sabtu (7/10).
Bentrok bermula ketika warga menuntut PT HMBP 1 memberikan kebun plasma sebesar 20 persen, tetapi hal ini tak kunjung terwujud setelah puluhan tahun.Akibat bentrok tersebut satu orang warga meninggal diduga terkena timah panas.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post