PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Sugianto Sabran mengatakan, berdasarkan data terdapat enam kabupaten/kota yang kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Enam wilayah tersebut, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Katingan, Kapuas, Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim) dan Sukamara.
Untuk itu, saat ini pihaknya memfokuskan penanganan, pencegahan hingga deteksi dini Karhutla, terhadap enam wilayah tersebut. “Enam kabupaten kota ini biasanya cukup banyak dan ada hot spot-nya,” katanya, Kamis 16 Maret 2023.
Untuk mematangkan penanggulangan karhutla, pihaknya telah meminta kepala daerah di enam wilayah tersebut, untuk dapat segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan Karhutla dan meningkatkan kewaspadaan.
Pasalnya, cuaca musim kemarau pada 2023 ini masih belum dapat diketahui, apakah akan terjadi kemarau kering atau kemarau basah seperti tahun sebelumnya. Namun demikian, kewaspadaan akan adanya Karhutla tidak boleh diabaikan.
“Kabupaten lain juga harus waspada, terlebih bulan Mei hingga bulan Juni, menjadi bulan dengan cuaca panas yang cukup ekstrim, ancaman terjadinya Karhutla bisa terjadi dimana saja,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga mengingatkan seluruh kepala daerah, agar dapat menganggarkan dana yang memadai dalam penanggulangan bencana.
Sebab, dengan adanya anggaran yang memadai dapat memaksimalkan kinerja petugas di lapangan serta mencegah adanya korban jiwa ketika terjadi bencana.
“Karena memang anggaran itu yang utama dalam penanganan bencana. Jangan sampai ketika mau bertugas, petugas tidak dapat berangkat karena tidak ada BBM,” tandasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=108042 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post