PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti perkembangan fluktuasi harga bahan pokok pada minggu kedua Februari 2023. Gubernur, diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur, Senin 13 Februari 2023.
Rakor dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dari Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri. Menurut Mendagri, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren yang sangat baik, yaitu di awal tahun atau Januari 2023, inflasi berada di angka 5,28 persen.
“Ini berkat kerjasama pusat dan daerah. Bapak Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kerja-kerja yang dilakukan pemerintahan di daerah,” ujar Mendagri saat membuka kegiatan. Namun demikian, Mendagri mengingatkan ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai, seperti beras terutama beras medium, minyak goreng terutama Minyakita, cabai rawit, cabai merah, serta gula, emas perhiasan, dan tembakau di beberapa daerah spesifik.
“Juga perlu diwaspadai adalah harga-harga yang berubah karena mekanisme pasar,” pesan Mendagri saat menutup kegiatan. Dalam sesi wawancara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung mengungkapkan Kalteng tetap fokus terhadap penanganan inflasi yang ada di Bumi Tambun Bungai.
“Kita melihat beberapa komiditi yang memang harus kita jaga dan kawal. Yang pertama, adalah beras, kemudian juga cabai, ayam ras, dan telur. Dan, ini kita harapkan mendekati Bulan Puasa dan untuk menghadapi juga Hari Raya, tidak terlalu signifikan kenaikannya,” papar Leonard.
Menurutnya, kolaborasi dan koordinasi tetap dilakukan di samping pasar murah, operasi pasar, serta upaya-upaya untuk mengamankan stok, seperti beras dan komoditas-komoditas lain yang bisa memicu inflasi di Kalteng. “Dan, tentunya kita harapkan pendistribusian ini tidak terhambat, pendistribusian dari barang-barang tersebut,” imbuh Leonard.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aster Bonawaty menyampaikan Pemprov Kalteng terus memantau harga dan distribusi serta ketersediaan minyak goreng di pasaran. Untuk Minyakita dan minyak curah, diarahkan ke pasar tradisional. Sedangkan minyak goreng premium, dapat diperoleh di retail-retail modern. “Sejauh ini, belum ditemukan adanya penumpukan,” ungkap Aster.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post