PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro melalui data rilisnya mengungkapkan, Kota Palangka Raya mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dan Sampit deflasi sebesar 0,03 persen. Sementara Kalteng mengalami Deflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,42.
Pada bulan Februari 2022 Kota Palangka Raya dan Sampit menjadi kota acuan, deflasi yang terjadi di dua kota acuan itu terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok transportasi sebesar 1,50 persen, dan kelompok makanan, minuman serta tembakau sebesar 0,41 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Februari 2022 yaitu angkutan udara, cabai rawit, telur ayam ras, minyak goreng, ikan gabus, ikan baung,
ikan nila, ikan lais, kacang panjang dan ikan patin,” sebut Eko, Rabu 2 Maret 2022.
Lebih lanjut Eko mengatakan, untuk komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yakni diantaranya daging ayam ras, kue kering berminyak, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, beras, bawang merah, sekolah menengah atas, nasi dengan lauk, cilok/cireng/bastus/basreng, dan daging sapi.
Sementara itu Eko menjelaskan, untuk tingkat inflasi tahun kalender yaitu Februari 2022 terhadap Desember 2022, gabungan kota Palangka Raya dan Sampit, tercatat sebesar 0,60 persen dan inflasi tahun ke tahun Februari 2022 terhadap Februari 2021 yakni sebesar 3,65 persen.
Dierangkan, dari 90 kota IHK, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang yaitu sebesar 0,65 persen dengan IHK sebesar 107,17 dan terendah di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 106,29.
Disebutkan, untuk deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan yaitu sebesar 2,08 persen dengan IHK sebesar 109,20 dan terendah di Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 107,54.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post