PALANGKA RAYA – Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Erlin Hardi dalam upaya meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus corona mengadakan rapat terkait pelaksanaan karantina pelaku perjalanan masuk wilayah Kalteng.
Hal itu dilakukan untuk mewaspadai potensi kasus baru covid-19 meskipun sudah ada kebijakan larangan mudik. Apalagi Kalteng secara khusus diberikan warning oleh Presiden Republik Indonesia karena termasuk dalam 15 Provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus aktif mingguan dan ditemukannya varian baru covid-19.
“Kami menyampaikan kembali arahan Gubernur Kalimantan Tengah agar seluruh satgas kabupaten/kota menetapkan tempat karantina terhadap pelaku perjalanan yang masuk wilayah Kalimantan Tengah. Karantina bisa dilakukan secara terpusat atau tersebar pada posko-posko PPKM di desa/kelurahan,” ungkap Erlin, Rabu 19 Mei 2021.
Erlin mengimbau Satgas Kabupaten/Kota memastikan kebijakan Gubernur dalam rangka pengendalian penyebaran covid-19 pasca libur lebaran dijalankan sebagaimana mestinya. Satgas diminta untuk memastikan orang yang masuk wilayah Kalteng dikarantina, jika dalam masa karantina tersebut ada yang bergejala agar segera dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Mengenai kapasitas tempat tidur rumah sakit yang menangani covid-19, berdasarkan data yang ada bahwa tingkat keterpakaian tempat tidur pada rumah sakit sekitar 37%, angka ini sudah dibawah target maksimal 50%,” ucapnya.
Ia meminta Satgas Kabupaten/Kota memperhatikan data dan segera mengambil langkah untuk menambah tempat tidur jika terjadi lonjakan kasus covid-19.
“Pastikan tempat tidur, tenaga kesehatan dan obat-obatannya tersedia. Jangan sampai layanan kesehatan kita tidak mampu melayani jika terjadi lonjakan kasus covid-19,“ pungkasnya.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul juga meminta seluruh jajarannya dilingkup pemerintah kabupaten/kota, untuk lebih memaksimalkan proses tracing.
“Kami sudah meminta daerah untuk memperkuat tracing, sehingga lebih cepat menemukan orang yang terkonfirmasi positif covid-19, dengan begitu lebih cepat pula ditangani,” kata Kepala Dinkes Kalteng, Suyuti Syamsul.
Menurutnya, masih lambatnya proses tracing pasien covid-19 di Kalteng, membuat penanganan covid-19 belum berjalan maksimal.
Selain memperkuat proses tracing, Suyuti juga meminta seluruh Dinkes serta Tim Satgas Covid-19 Kabupaten/Kota di Kalteng, untuk terus mempercepat pencapaian vaksinasi dan menambah fasilitas rumah sakit guna menangani pasien covid-19.
“Kalau ini bisa dilakukan, maka diharapkan dapat menurunkan angka kematian. Sehingga kita bisa keluar dari zona merah atau zona oranye,”harapnya.
Sebelumnya Ketua Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani menuturkan, peningkatan kasus kematian akibat covid-19 dalam dua bulan terakhir memiliki banyak faktor penyebab. Salah satunya masih adanya warga yang cenderung takut untuk dirujuk ke rumah sakit.
Hal itu membuat penanganan medis menjadi terlambat. Disisi lain dapat meningkatkan resiko kematian. ”Maka itu masyarakat tidak ragu memeriksakan diri ke rumah sakit, apabila telah mengalami gejala,” tukasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post