PALANGKA RAYA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI Sofyan Djalil, dan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga beserta Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran meninjau sejumlah infrastruktur penunjang Program Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Sabtu 27 Juni 2020.
Pemerintah RI mencanangkan Program Strategi Nasional (Stranas) Food Estate sebagai salah satu upaya untuk membangun ketahanan pangan bangsa Indonesia, menyusul berhentinya ekspor pangan dari negara-negara sekitar, seperti Thailand, Vietnam, dan India yang ingin fokus menyediakan pangan untuk negara mereka sendiri. Gubernur Sugianto mengatakan, terpilihnya Provinsi Kalteng sebagai lokasi Food Estate dinilai sebagai sebuah berkah tersendiri.
Setibanya di Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, rombongan disambut Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, Wakil Bupati Pudji Rustati Narang, Kapolres Pulang Pisau, dan sejumlah unsur Forkopinda Kabupaten Pulang Pisau lainnya.
Pada kesempatan ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan diri berdialoh bersama masyarakat setempat. Airlangga mengungkapkan rasa optimisme Program Food Estate di Kalteng akan dapat berjalan dengan baik.
“Dengan melihat sendiri hamparan padi secara langsung memberikan rasa percaya diri kepada pemerintah pusat bahwa (wilayah) ini adalah pilihan yang tepat. Kita ingin merekomendasikan bapak Presiden untuk datang ke sini dan mencanangkan wilayah ini menjadi lumbung beras nasional di Kalimantan Tengah,” kata Menko Airlangga Hartarto yang disambut tepuk tangan hadirin.
Pemerintah sudah menganggarkan dana untuk tahap awal 30.000 hektar di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas untuk menanam di musim tanam kedua. Produktivitas diharapkan dapat ditingkatkan. Sesudah itu, pemerintah mendorong sisanya 110.000 Ha untuk tahap kedua di tahun 2022 dan 2023.
Dari pembelajaran tersebut, pemerintah akan terus melakukan rehabilitasi di lebih dari 600.000 Ha yang akan dijadikan kawasan Food Estate atau kawasan pertanian modern dengan mengajak beberapa investor, bahkan pemerintah akan mempersiapkan wilayah ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. “Kawasan khusus itu harus disematkan kepada masyarakat yang daya juangnya luar biasa dan Isen Mulang. Kita yakin kalau desanya pantang mundur maka programnya akan berhasil,” ujarnya optimis.
Airlangga menambahkan, tahap awal yang akan dibenahi,, adalah irigasi, penyiapan benih, dan Saprodi. Sedangkan anggaran yang sudah disediakan pemerintah untuk 3-4 tahun adalah Rp 6 triliun lebih.
Sementara itu Bupati Edy Pratowo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan dukungan Pemerintah Provinsi Kalteng atas kepercayaan menjadi salah satu lokasi Program Food Estate. “Kami mengucapkan terima kasih karena kami diberi kepercayaan menjadi salah satu lumbung pangan bagi Indonesia,” ujar Edy.
Dari 30 hektare (Ha) lahan yang dicanangkan pada tahap pertama, Kabupaten Pulang Pisau mendapat alokasi 10 Ha dan Kabupaten Kapuas 20 Ha. Edy pun menyatakan kesiapan pemerintah kabupaten dan berharap program ini dapat segera di laksanakan.
Kalteng, Dipersiapkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Pada kesempatan itu pula Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendapat kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk mengembangkan Program Strategis Nasional (Stranas) dalam pengembangan food estate di Kalteng.
Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa, melalui Program Food Estate, Provinsi Kalimantan Tengah diproyeksikan menjadi lumbung pangan nasional, yang ke depannya akan dipersiapkan untuk dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga dapat mempermudah investasi.
“Diharapkan dengan project (Food Estate) yang dikembangkan ini, Kalimantan Tengah bisa menjadi Lumbung Padi Nasional atau Lumbung Pangan Nasional. Dan ini nanti akan dikembangkan dengan metode Kawasan Ekonomi Khusus, sehingga investor itu bisa masuk,” beber Menko Airlangga Hartarto di Desa Anjir Serapat, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Sabtu 27 Juni 2020.
Airlangga menambahkan dalam hal ini pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk waktu jangka menengah sekitar Rp 6 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk studi, pengembangan lahan pertanian dan infrastruktur. Program ini akan melibatkan pihak swasta, BUMN dan stakeholder lainnya dengan menggunakan pola investasi.
Turut pula dalam peninjauan di Desa Anjir Serapat itu, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat beserta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kapuas, Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalteng Shalahuddin, dan sejumlah instansi terkait.
Kedatangan para Menteri Kabinet Indonesia Maju ini tentunya memberikan rasa optimis terhadap prospek pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah, yang diharapkan dapat segera dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Terlebih lagi, sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono masing-masing juga telah melakukan kunjungan kerja ke Kalteng beberapa waktu yang lalu.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post