PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran memimpin Rapat Koordinasi melalui video conference dalam rangka Pembangunan dan Pengembangan Food Estate di Provinsi itu, bertempat di Aula Jayang Tingang Lt. II Kantor Gubernur Kalteng, Rabu 17 Juni 2020.
Diungkapkan Sugianto, pembahasan mengenai food estate sebenarnya sudah dibahas dari tahun 2017 dalam rapat dengan Presiden RI Joko Widodo dan kementerian terkait di Istana Negara Jakarta. Dalam rapat tersebut, Gubernur Kalteng diminta menyampaikan paparan terkait 3 skala prioritas pembangunan nasional.
“Dalam ratas ini Kalteng diminta untuk mengembangkan 3 skala prioritas antara lain penyelesaian rel kereta api yang ada di Murung Raya sampai Bangkuang-batanjung (masuk dalam proyek strategis nasional), food estate seluas 300.000 hektar yang saat ini sedang diminta oleh pemerintah untuk mulai dikerjakan,” ujar Gubernur beberapa waktu lalu saat diwawancara oleh awak media.
Ia menambahkan, dalam hal ini Kalteng mendapat kepercayaan untuk mengembangkan pertanian sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional. Apalagi saat ini kondisi dunia sedang dilanda pandemi dimana beberapa negara sudah mulai menghentikan ekspor, karena harus memenuhi kebutuhan di negara mereka sendiri.
Mengenai Food Estate, dikatakan Gubernur, pihaknya sudah menyampaikan kepada Presiden bahwa investor sudah datang ke Kalteng, salah satunya dari Uni Emirat Arab untuk kerjasama Hortikultura di lahan seluas 100 ribu hektare (Ha).
Kepada Bupati Kapuas dan Bupati Pulang Pisau, Gubernur meminta kepada kedua Bupati yang wilayahnya menjadi lokasi Food Estate tersebut agar bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan proyek ini.
“Mari bahu-membahu menyamakan visi misi. Kita ingin bersinergi membentuk tim di mana Bupati Kapuas dan Bupati Pulang Pisau ada di dalamnya. kabupaten dan Provinsi tidak boleh jalan sendiri-sendiri. harus bersinergi, dibuang semua ego, yang ada kepentingan nasional dan kepentingan Kalimantan Tengah karena kita dipilih untuk ketahanan pangan nasional,” ucap Gubernur.
Selain untuk menjaga ketahanan pangan nasional, dipilihnya Kalteng sebagai lokasi pembangunan dan pengembangan Food Estate adalah untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di Provinsi ini. “Untuk mengurangi kebakaran lahan di Kalimantan Tengah karena lahan kita tangani secara profesional. Konsep yang akan dibangun adalah pertanian modern,” jelas Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kalteng ini juga menekankan agar tenaga kerja lokal menjadi prioritas dalam pembangunan dan pengembangan Food Estate ini.
“Nanti ada juga surat saya ke Bupati supaya tidak ada Lurah, Kades, atau Mantir Adat yang mengeluarkan SKT di eks lahan PLG supaya proyek tidak terhambat. Saya juga minta tidak ada isu kesukuan, tidak ada isu SARA. Saya berharap Forkopimda Kabupaten membantu Bupati agar tidak ada isu itu,” pungkas Sugianto.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post