PANGKALAN BUN – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meresmikan jembatan layang (pile slab), di ruas jalan lintas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu 15 Pebruari 2020.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Kalteng sekaligus memberi nama jembatan layang tersebut dengan nama Jembatan Sugianto Sabran, sementara jalan lintas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama di beri nama Jalan Haji Ahmad Shaleh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut tiga bupati wilayah Barat, yaitu Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah, Bupati Sukamara Windu Subagio, dan Bupati Lamandau Hendra Lesmana, nampak dalam undangan tersebut pengusaha nasional yang merupakan putra kebanggaan Kotawaringin Barat H Abdul Rasyid AS juga turut hadir.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam kesempatan itu menyampaikan sejati konsep Jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama pertama kali di gagas dan di rancang oleh Abdul Razak yang saat itu menjabat sebagai Bupati Kotawaringin Barat.
Menurutnya jembatan layang di ruas jalan Pangkalan Bun – Kolam dibangun dengan menggunakan anggaran dari APBD Kalteng tahun jamak 2018, 2019, dan 2020 dengan total anggaran mencapai Rp 294,387,984 miliar.
“Jalan ruas Pangkalan Bun – Kolam ini memperpendek jarak tempuh baik menuju Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Lamandau, ruas jalan tersebut juga menghubungkan dengan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,” terangnya.
Ia berharap dengan diresmikannya ruas jalan tersebut, lalu lintas baik orang maupun barang, menuju Kabupaten Lamandau dan Sukamara semakin lancar dan ekonomi di dua kabupaten itu mengalami peningkatan.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah menambahkan peresmian jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama mengakhiri penantian panjang masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat.
Ditegaskanmya sejak Gubernur Kalteng di jabat oleh Sugianto Sabran Dalma kurun waktu satu tahun ruas jalan dan jembatan layang telah selesai dibangun.
“Walaupun peresmian jembatan layang Sugianto Sabran baru hari ini diresmikan namun ruas jalan tersebut sudah fungsional sejak dua bulan lalu,” ungkapnya.
Fungsionalnya ruas jalan tersebut selain mempermudah akses baik orang maupun barang antar kecamatan, kabupaten dan provinsi juga membawa dampak ekonomi luar biasa, Karen pergerakan barang semakin lancar sehingga harga-harga yang semula mahal di kawasan yang sulit dijangkau saat ini sudah mulai murah.
“Sejak fungsional betapa masyarakat Kobar sangat berbangga memliki jembatan layang yang memudahkan akses mereka menuju ke kecamatan dan kabupaten tetangga, ekspresi mereka tunjukan dengan maraknya postingan – postingan jembatan tersebut di media sosial,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post