KUALA KURUN – Acara pisah sambut tahun 2023 dan menyongsong tahun baru 1 Januari 2024 yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas berlangsung meriah. Acara tersebut dihibur artis ibukota, yakni Oziel Zolie yang merupakan eks duo gobas dan penyanyi koplo Ruri Sasti serta artis lokal yakni Putri Pondang, Natalia dan Erika Sinta.
“Malam tahun baru ini sangat istimewa, karena tidak terasa kepemimpinan saya dan wakil bupati sudah berjalan empat tahun tujuh bulan sejak dilantik 28 Mei 2019, dengan menjalankan visi misi dan tiga unggulan program yaitu smart agro, smart human resources, dan smart tourism,” kata Bupati Gumas Jaya S Monong, Minggu, 31 Desember 2023.
Dalam merealisasikan program unggulan tersebut, segala daya dan upaya sudah dilakukan, tanpa mengabaikan pembangunan lain bidang pendidikan, kesehatan dan pemerataan infrastruktur di semua wilayah, sehingga diharapkan Kabupaten Gumas akan menjadi semakin lebih baik, bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera, dan mandiri.
“Bukan hal mudah untuk mencapai keberhasilan visi dan misi yang ditetapkan. Apalagi ada pandemi Covid-19, sehingga semua energi tercurah untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Tetapi itu semua sudah dilewati, sehingga kembali dapat melanjutkan program yang ditetapkan,” terangnya.
Memang program unggulan tiga smart yang sudah digagas belum sepenuhnya tercapai, tetapi paling tidak sudah ada dasar yang kuat untuk memulai menanamkan perilaku masyarakat dari budaya petik menjadi budaya tanam. Harus berjuang bersama untuk mencapainya.
“Tantangan terbesar dalam pencapaian visi misi itu yakni banyak masyarakat menggantungkan hidup pada usaha penambangan emas atau sirkon yang berdampak luas bagi kehidupan, seperti kerusakan lingkungan dan pencemaran air yang mengandung merkuri sehingga jadi salah satu sumber penyakit, yang mengakibatkan terjadi stunting dan penyakit degeneratif lain, demikian juga pemakaian narkoba,” terangnya.
Di sisi lain, ketergantungan terhadap produk pangan dari luar daerah cukup tinggi. Padahal sebenarnya sangat memungkinkan jika dikelola di Kabupaten Gumas, karena memiliki lahan yang luas dengan tingkat kesuburan yang cukup tinggi.
“Hanya saja permasalahannya adalah kualitas SDM yang kita miliki masih perlu untuk ditingkatkan,” ujar Jaya.
Dia juga meminta maaf jika selama empat tahun tujuh bulan memimpin Kabupaten Gumas masih terdapat kekurangan atau kelemahan. Pengabdian ini tidak akan berhenti, karena jika segala sesuatu dilaksanakan dengan ketulusan hati, pasti akan memberkati Tuhan.
“Semoga di tahun mendatang, kita bisa menyatukan tekad membangun Kabupaten Gumas bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera dan mandiri,” tukasnya.
(sid/matakalteng)
Discussion about this post