KUALA KURUN – Bupati Gumas Jaya Samaya Monong marah pada saat rapat monitoring dan evaluasi penanganan kerusakan jalan Kuala Kurun-Palangka Raya yang melintasi wilayah Kabupaten Gumas. Penyebabnya, beberapa Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang tidak berkomitmen dengan janji, yakni memberikan dana partisipasi untuk perbaikan jalan.
”Dulu PBS janji akan diperbaiki secepatnya. Paling lambat enam bulan sudah aspal semua. Tapi kenyataannya, progres perbaikan jalan seperti itu saja kemajuannya. Saya sudah memberikan kesempatan, tetapi dari PBS tidak ada komitmen dan terkesan main-main,” kata Jaya, Selasa, 1 November 2022.
Dia mengatakan, komitmen yang dimaksud yakni terkait pembayaran uang muka dana partisipasi perbaikan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya. Dalam kontrak, PBS wajib membayar uang muka sebesar 50 persen, namun kenyataannya uang muka yang dibayarkan hanya 38 persen. Bahkan, beberapa PBS sama sekali belum membayar uang muka.
”Hal inilah yang kendala kontraktor pelaksana dalam mengerjakan perbaikan jalan Kuala Kurun-Palangka Raya. Mereka kesulitan menyiapkan material, dikarenakan komitmen atau realisasi kepastian pembayaran uang muka,” sesalnya.
Karena tidak ada komitmen PBS, Jaya langsung mengambil tindakan tegas dengan menutup sementara ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya untuk truk angkutan PBS. Penutupan tersebut sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, hingga ada kejelasan komitmen dari PBS untuk serius memperbaiki kerusakan jalan itu.
”Jadi mulai Rabu, 2 November 2022 pukul 06.00 WIB, seluruh truk angkutan PBS, baik itu sektor perkebunan, pertambangan, dan kehutanan tidak diperbolehkan melewati jalan Kuala Kurun-Palangka Raya,” ujar Jaya.
Selama penutupan jalan ini, petugas Satpol PP dan DLHKP Kabupaten Gumas akan berjaga selama 24 jam di Pos Desa Sepang Kota, Kecamatan Sepang, untuk mencegat truk angkutan PBS melintas.
”Yang diperbolehkan lewat di ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya ini adalah truk angkutan BBM untuk SPBU dan pertashop, truk pengangkut bahan pokok, serta truk angkutan bahan bangunan,” terangnya.
Terkait kerusakan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, tambah Jaya, selama ini dirinya sering menerima banyak aduan dari masyarakat yang meminta agar ruas jalan itu segera diperbaiki. Pasalnya akibat kerusakan jalan itu, arus lalu lintas menjadi kacau dan sering terjadi antrian panjang kendaraan.
”Masyarakat teriak-teriak terus ke saya, namun saya meminta mereka untuk lebih bersabar. Pada Kenyataannya, tidak ada komitmen dari PBS. Saya tidak mau ada investasi di Kabupaten Gumas kalau tidak ada keuntungan untuk masyarakat,” tukasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post