SAMPIT – Pengamat Hukum di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Nurahman Ramadani mengatakan, rekapitulasi hasil pemilu tahun 2024 di tingkat kecamatan perlu dilakukan pengawasan ketat agar tidak adanya kecurangan.
“Pasalnya rekapitulasi ditingkat kecamatan rawan terjadi kecurangan. Yang mana hingga saat ini memang kita ketahui sudah ada beberapa nama yang mengerucut yang berpotensi menduduki jabatan khususnya di DPRD Kotim,” ujarnya, Selasa, 20 Februari 2024.
Adapun sejumlah nama yang disinyalir kuat dapat menduduki kursi DPRD Kotim yaitu pada Dapil 1 ada 10 Kursi yang kemungkinan di isi oleh PDIP atas nama Angga Aditya Nugraha, Ahyar, Modika Latifah Munawarah.
Dan dari Golkar ada Riskon Fabiansyah, dari Demokrat ada SP Lumban Gaol atau Marni. Karena suaranya masih kejar-kejaran. Dan dari PAN ada M Kurniawan Anwar atau Arif Rahman Hakim, dari Gerindra ada Cind atau Ornela Monty.
Serta dari PKB ada Muhammad Idi, dari PKS ada H Suprianto dari Nasdem ada Sedha Tan Minggara atau Pardamean Gultom.
Sedangkan dari Dapil 2 dengan 8 kursi tersedia, ada PDIP atas nama Paliansyah, Yohanes Aridian Hernan atau Rinie atau Sugito. Dari Gerindra ada Rambat, dari Golkar ada H Abdul Kadir, dari PAN ada Dadang H Syamsu atau Yuli Setianingrum.
Sementara dari Nasdem ada Syahbana atau Rini Setiawati, dari PKB ada Marudin, dari PKS ada Arivandi.
Kemudian dari Dapil 3 dengan 6 Kursi tersedia, ada dari PDIP atas nama M.Hafizh atau Linda, dari Golkar ada H.Rudianur atau Darmawati, dari Gerindra ada Ahyanur atau Rusmawati, dari PAN ada Edi Masami atau Deby Sartika. Dari PKB ada Zainudin atau Pangistuti, dari Demokrat ada Fajrianoor.
Dilanjutkan dengan Dapil 4 ada 7 kursi tersedia, yang kemungkinan di isi dari PDIP atas nama Devi, Parimus, dari Golkar ada Sugianto atau Hj Mariani, dari Gerindra ada Ary Dewar atau Langkap, dari PAN ada Supian Hadi. Dari PKB ada Reno atau Memi, dari PKS ada Noor Aprily.
Terakhir di Dapil 5 dengan 9 kursi tersedia, kemungkinan di isi dari PDIP atas nama Rimbun, Seto Hadi, dari Gerindra ada Yuliansyah, Andi Lala, dari Golkar ada Abdul Sahid, dari PKB ada M Abadi, dari PAN ada Hairis Salamad, dari Demokrat ada Ridho dan dari Perindo ada Hendra Sia.
“Kemungkinan nama nama ini tidak akan jauh berubah sampai dengan selesainya penghitungan suara nantinya di tingkat kabupaten atau KPU. Karena nama nama ini didapatkan dari sejumlah C1 salinan dari saksi-saksi,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post