SAMPIT – Menjelang perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan tempat keramaian, biasanya dijadikan oleh oknum untuk melancarkan aksi kejahatan. Salah satunya adalah mengedarkan uang palsu.
Dalam satu minggu terakhir sudah ada beberapa kali para pedagang tertipu oleh pembeli yang membayar menggunakan uang palsu. Salah satunya yang menimpa Yanti, penjual gorengan di Jalan Tidar, Depan Musholla Al Amin, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Saat itu saya tidak menyadari karena memang lagi banyak orang yang membeli. Uangnya itu Rp 100 ribu edisi baru,” ucapnya, Rabu, 21 Desember 2022 malam.
Dirinya mencurigai seorang wanita yang turun dari pikap untuk membeli gorengan senilai Rp 15 ribu. Lalu membayar dengan uang palsu tersebut. Sekilas upal tersebut tidak ada perbedaan dengan yang asli. Namun ketika di raba, upal terasa sangat lembut, berbeda dengan uang asli yang permukaannya cukup kasar.
Dirinya berharap aparat kepolisian menindaklanjuti hal ini agar tidak ada lagi pedagang maupun orang lain yang menjadi korbannya.
Terpisah, Kapolres Kotim AKBP Sarpani mengatakan belum menerima adanya laporan terkait hal ini. Sebab itu, tak hentinya dirinya meminta kepada masyarakat segera melapor ke kantor polisi terdekat agar cepat ditindaklanjuti.
Bahkan dirinya terus mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk selalu waspada dalam situasi apapun guna menghindari hal yang tidak diinginkan seperti ini. “Tolong diperiksa kembali uang yang diterima, cek keasliannya dengan cara 3D, dilihat, diraba dan ditrawang. Silakan lapor ke kami (polisi) jika ada menemuakan upal,” pintanya.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post