SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyayangkan adanya tindakan oknum yang merusak sejumlah ornamen di Terowongan Nur Mentaya. Bahkan dirinya meminta tolong kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset daerah yang akan menjadi icon tambahan di Kota Sampit itu.
“Saya dapat laporan ada ornamen dari lampu Terowongan Nur Mentaya dirusak. Tolong dijaga, itu kan di bangun dari duit rakyat, dari pajak,” kata Halikin, Kamis 22 Desember 2022.
Dirinya menyatakan, terowongan tersebut bukanlah milik pemerintah, melainkan milik masyarakat karena dibangun dengan uang pajak. “Ini terowongan yang unik yang ada di Kotim. Mari kita jaga. Kalau dirusak, otomatis perbaikan, tentu perlu duit lagi,” ucapnya.
“Yang awalnya bagus, jadi tidak bagus, makanya saya minta masyarakat untuk menjaganya. Jika dijaga dengan baik, maka di tempat tersebut nantinya akan muncul ekonomi baru,” lanjut mantan Sekda Kotim ini.
Permasalahan lainnya yang menjadi buah bibir yakni sampah dan pengunjung yang memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat, bahkan ada yang berjejer di badan jalan sehingga mempersempit jalan dan tidak menutup kemungkinan dapat menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
“Para pedagang tolong jaga kebersihannya. Bawalah kantong maupun karung goni untuk menampung sampah, kemudian dibuang ke depo. Parkir juga, ditata sendiri, jangan berserakan, nanti mengganggu lalu lintas. Saya ingin di situ tidak ada pungutan parkir,” pintanya dengan nada tegas.
Itu dilakukan, karena ia tidak ingin masyarakat merasa resah lantaran adanya pungutan parkir. Sehingga masyarakat menjadi enggan menikmati keindahan terowongan tersebut. Selain itu ditakutkan dapat menimbulkan keributan terkait pengelolaan zona parkir.
(dev/mata kalteng. com)
Discussion about this post