SAMPIT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berharap para penilik yang ada di Kotim, khususnya yang baru saja dilantik sebagai pengurus pada periode 2022/2027 agar aktif berkolaborasi dengan sekolah binaan masing-masing.
Kabid PAUD PNF, Legendaria Okta menyebutkan, meski saat ini Kotim masih kekurangan penilik, namun diharapkan kinerja para penilik tetap terjaga dan bisa lebih optimal.
“Karena memang pada tahun 2024 ini saja berkurang lima orang, lantaran sudah pensiun. Saya berharap untuk kepengurusan yang baru yang ada di wilayah masing-masing untuk mengembangkan dan bekerjasama dalam memajukan pendidikan di tingkat PAUD,” ujarnya, Senin, 26 Februari 2024.
Penilik juga diharapkan dapat berkolaborasi kepada sekolah binaannya. Sebab, jika hal tersebut tak dapat dilakukan, maka bulan berikutnya tidak bisa mengisi I Kinerja.
“Sehingga diharapkan para penilik ini lebih aktif, dan ini menjadi salah satu indikator penilaian dari kinerja para penilik juga setiap bulannya untuk memajukan dunia pendidikan khususnya di Kotim,” ungkapnya.
Penilik merupakan tenaga kependidikan dengan tugas utama melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD, pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur PNFI.
Tugas penilik adalah melaksanakan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan, sedangkan tugas pengawas adalah melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan Pendidikan.
Meski sebelumnya berkurang lima orang karena pensiun, namun Kotim menjadi salah satu kabupaten yang memiliki penilik terbanyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Wakil Ketua Pengurus IPI Provinsi Kalimantan Tengah Kardie mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi sejumlah pengurus yang telah dilantik di Kabupaten Kotim yang mana jumlahnya cukup banyak.
“Hari ini kita bersama menyasikan acara pelantikan IPI Kotim, kita bersyukur Kotim ini dibilang wow, karena kepengurusannya semua dari Kotim baik ketua sampai dengan bendaharanya,” ujarnya.
Penilik ini lanjutnya, semakin tahun semakin menyusut, karena minat untuk jadi penilik ini sangat kurang, bahkan yang sudah jadi penilik diungkapnya banyak yang ingin keluar. Karena sertifikasinya turun dan juga tunjangan-tunjangan tidak ada.
“Namun kita bersyukur di Kotim ini gradenya sangat baik, bahkan di beberapa kabupaten lainnya masih minim penilik. Yang banyak saat ini di Kotim, Barito Timur dan Kapuas. Bahkan di Seruyan dan Barito Selatan tidak ada, karena tidak ada peminatnya,” bebernya.
Ia berharap, Dinas Pendidikan setempat bekerja sama dengan para penilik ini untuk menjalankan program yang disusun oleh penilik.
“Saya perhatikan Dinas Pendidikan di Kotim ini perhatiannya memang sangat bagus untuk organisasi kependidikan ini khususnya penilik. Semoga ini bisa dipertahankan. Kedepannya mungkin kita bisa bekerjasama dengan Kementrian untuk memberikan pemahaman terkait tugas dan fungsi penilik, agar setiap tahunnya kita tidak berjatuhan seperti buah yang tidak tahu arah kemana,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post