SAMPIT – Saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mulai banyak sekolah yang melakukan acara perpisahan untuk melepas siswa siswi yang telah dinyatakan lulus dalam penilaian sumatif akhir, namun baru-baru ini beredar isu terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum sekolah untuk menyelenggarakan acara perpisahan.
“Kita akan melakukan pengecekkan nanti langsung ke sekolah yang bersangkutan, akan saya perintahkan kepala bidang (Kabid) dan koordinator wilayah (Korwil) untuk mengeceknya,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Irfansyah, Minggu 28 Mei 2023.
Menurutnya, pihaknya menerima informasi ada salah satu sekolah dasar SD di kawasan kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang akan melaksanakan acara perpisahan, dan dalam acara itu ada sejumlah peserta didik yang ditunjuk untuk memberikan penampilan dalam acara tersebut.
Akan tetapi, agar bisa tampil dalam acara perpisahan itu, pihak sekolah meminta sejumlah uang berkisar dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu kepada para peserta didik yang ditunjuk untuk tampil dengan alasan untuk menyewa pakaian adat.
“Untuk hasil pemeriksaan, nanti akan kita sampaikan kepada pihak media, mengingat ini masih hari libur sekolah maka pengecekkan akan dilakukan pada hari aktif sekolah Senin mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang orang tua yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan bahwa anaknya diminta untuk tampil dalam acara perpisahan, namun oleh guru yang menunjuk anaknya itu meminta uang untuk menyewa pakaian adat yang disewakan oleh pihak sekolah.
“Padahal acara perpisahan itu bukanlah perpisahan untuk anak saya, karena anak saya belum lulus dan masih duduk di kelas rendah di SD itu. Hal ini sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan oleh pihak sekolah, setiap ada pertunjukan atau kegiatan di sekolah anak-anak diminta untuk tampil dan diminta untuk membayar sejumlah uang guna menyewa pakaian adat. Kami sebagai orang tua tentu selalu membayar, apalagi anak-anak juga ingin tampil karena sudah ditunjuk oleh gurunya sehingga mereka merasa senang bisa aktif dalam kegiatan sekolah,” bebernya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post