SAMPIT – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Mentaya Hulu Berman Sagala mengatakan, sebelum pandemi kegiatan tatap muka sangat menunjukkan kualitas yang murni dalam memotivasi dan mendampingi siswa belajar di ruang kelas.
Sementara selama pandemi ujarnya, lebih banyak di rumah sehingga pendampingan oleh guru kurang maksimal. Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa peserta didik juga termasuk makhluk sosial. Makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan makhluk sosial yang lain untuk menjaga jiwa sosial mereka.
“Jika jiwa sosial para siswa terus menerus dikekang dikhawatirkan akan menjadi pribadi yang individualis. Perilaku individualis sangatlah tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kebersamaan dan jiwa gotong-royong,” ujarnya, Kamis 11 Agustus 2022.
Lanjutnya, memang pada saat pandemi ini tidak bisa menuntut kualitas terhadap target kurikulum di masa Covid-19, karena pada saat pandemi ini tujuan utama menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik, keluarga dan guru.
“Namun, demi menjaga agar nilai-nilai sosial tetap terus terjaga maka untuk sekolah harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka walaupun masih terbatas. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tegasnya.
Yakni kata Berman, seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan tidak lupa memakai masker. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan ini menjadi penting untuk dilaksanakan secara ketat guna mendapat izin dari pihak-pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post