SAMPIT – Sejumlah guru di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah mengikuti workshop sebagai calon guru penggerak, yakni 40 guru yang tergabung dalam Gugus 1 Halilintar dan 68 guru tergabung di Gugus II Hapakat sebagai peserta di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
“Kegiatan ini juga sebelum melalui proses panjang dengan berkoordinasi pada kepala sekolah masing-masing, ketua gugus, ketua KKG dan Disdik sendiri,” kata salah seorang Calon Guru Penggerak, Nia Pitriani, Senin 14 Maret 2022.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
“Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan. Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional,” jelasnya.
Untuk saat ini, Program Pendidikan Guru Penggerak hanya dibuka untuk Guru. Namun kepala sekolah dan pengawas sekolah merupakan mitra strategis calon guru penggerak saat maupun setelah pelaksanaan program pendidikan guru penggerak.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post