SAMPIT – Warga di sekitar SPBU 64.743.07 Jalan HM Arsyad, Kecamatan MB Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengungkapkan keprihatinan terkait dengan dugaan bahwa SPBU dikuasai oleh juru parkir (jukir) yang pelangsing BBM.
Selain kerap terjadi keributan, parkir truk di bahu jalan juga disorot sebagai penyebab kemacetan dan potensi bahaya bagi pengguna jalan lainnya. Iwan, sakah seorang warga setempat, menyatakan bahwa para jukir arogan seperti preman di sekitar SPBU, terutama pada pagi hari dan siang.
“Di situ memang sering banyak preman kalau kita lewat, lewat saja di jam pagi dan siang pasti ada. Parkirnya pun di bahu jalan sehingga membahayakan pengendara yang melintas dan membuat kemacetan,” ucapnya, Sabtu 23 Desember 2023.
Dirinya mengatakan tidak jarang insiden yang hampir mencelakai pengguna jalan yang melintas terjadi apabila para jukir pengatur parkir dan kendaraan menyeberangi jalan untuk mengisi BBM.
“Tidak jarang di situ hampir kecelakaan, saat truk menyeberang jalan masuk ke SPBU itu mereka sering buru-buru karena rebutan,” ujannya.
Sebelumnya, diketahui bahwa pada Jumat 22 Desember 2023 sore, terjadi keributan antar orang yang diduga pengelola parkir dan sejumlah sopir truk yang tergabung dalam organisasi angkutan.
Terlihat puluhan orang berpakaian preman dan membawa tas hingga memegang dokumen berdiri di depan pintu masuk SPBU itu.
Diduga kedua pihak sempat bersitegang di depan SPBU hingga mencuri perhatian pengendara, petugas berpakaian preman dari Polres Kotim berada di lokasi karena menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi.
(gus/matakalteng)
Discussion about this post